- Dok. Kemendikbud
Menjadi Guru Melek Digital di Era Kiwari
Sebanyak 207 guru yang terpilih menjadi Duta Teknologi terlibat aktif untuk menginspirasi para guru lain agar memanfaatkan platform teknologi guna menghadirkan pembelajaran yang menarik dan inovatif.
“Duta Teknologi adalah etalase berjalan yang membersamai rekan-rekan sejawatnya untuk bisa menguasai dan memanfaatkan beragam platform yang tersedia dengan baik, sekaligus menjadi inspirator dan percontohan berbagai praktik baik dalam dunia pendidikan Indonesia,” kata Hasan.
Para Duta Teknologi adalah guru terpilih dari kompetisi Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun sejak tahun 2017.
“Dalam dua tahun terakhir terutama selama pandemi Covid-19, platform teknologi ini terbukti bisa menunjang proses implementasi berbagai terobosan Merdeka Belajar secara lebih cepat dan efisien,” ujar Kapusdatin.
Duta Teknologi, kata Hasan, merupakan jangkar untuk mewujudkan dan mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga para guru diminta untuk terus belajar dan memanfaatkan teknologi, agar dapat memberikan nilai tambah dalam proses belajar mengajar di sekolah masing-masing.
“Kompetisi Duta Teknologi diadakan setiap tahun, dan para guru diundang untuk berpartisipasi, belajar, berbagi, dan menjadi bagian dari jangkar teknologi pendidikan Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, pemanfaatan platform-platform digital yang telah disediakan Kemendikbudristek juga terus dilakukan sejalan dengan implementasi Kurikulum Merdeka di 38 provinsi. Selain Duta Teknologi, komunitas lain yang juga aktif mengadvokasi pemanfaatan platform digital adalah adalah 34 Kapten Belajar.id yang merupakan guru terpilih yang menggerakkan adopsi pemanfaatan akun Belajar.id di provinsi masing-masing.