Mahasiswa Bali Diduga Dibunuh.
Sumber :
  • VIVA

Terlilit Tali Tampar, Ini Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswa Asal Tapanuli di Bali

Kamis, 23 November 2023 - 05:30 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kembali muncul kabar menyedihkan dari seorang mahasiswa asal Tapanuli, Sumatera Utara. Ia ditemukan meninggal di kamar kosnya di Bali.

Kabar menyedihkan itu turut dibagikan oleh akun Instagram Ni Luh Djelantik pada Rabu (22/11/2023).

“Hancur hati Mbok melihat almarhum yang meninggal dalam kondisi begitu mengenaskan.

Kepada Ibunda dan keluarga, peluk erat dan doa dari kami, tak bisa membayangkan hancurnya hati seorang melihat putra tercintanya pulang sudah dalam keadaan tak bernyawa,” tulis akun terdebut.

Sebelumnya akun Instagram @monalisanababan_ membagikan kabar penemuan mayat mahasiswa asal Medan di kamar kosnya.

Monalisa yang diketahui sebagai kakak korban mengatakan sang adik ditemukan dalam keadaan meninggal. Ia dan keluarga meyakini bahwa adiknya bukan bunuh diri namun dibunuh.

Atas hal itu netizen pun turut membicarakan kasusu tersebut.

Mayat mahasiswa yang diketahui berinisial ASN (23) tersebut ditemukan pada Sabtu lalu sekita pukul 08.30 WITA.

ASN merupakan mahasiswa yang sedang menempuk pendidikan di salah satu universitas swasta di Bali.

ASN pertana kali ditemukan oleh pemilik kos tempatnya tinggal yaitu Nyoman Risup Artana. Nyoman mengaku curiga saat sekitar kamar korban yang secara tiba-tiba banyak lalat hijau berdatangan.

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menyebut saksi langsung mengetuk pintu ASN namun tak ada respos apa-apa.

Pemilik kos lantas mengaku menemukan korban dalam kondisi terlilit tali tampar.

“Setelah petugas kepolisian datang dan kamar kos dibuka dengan bantuan tukang kunci karena terkunci dari dalam. Saat ditemukan, korban dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya,” ujar Kasi Humas kepada awak media.

ASN ditemukan tergantung di belakang pintu kamarnya. Namun kaki korban justru menyentuh lantai.

Hidung korban juga disebut mengeluarkan darah. Hal tersebut diduga karena adanya pembengkakan. Kulit korban juga disebut mengeluarkan cairan.

“Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai. Korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan,” ungkapnya.

Sang kakak juga mengungkapkan bahwa alat kelamin ASN pecah dan mengeluarkan darah.

Tak hanya itu, engsel siku tangan ASN disebutkan bergeser.

Saat menemukan korban, pihak kepolisian langsung menghubungi keluarga. Awalnya keluarga korban menolak untuk dilakukannya autopsi.

Pihak keluarga hanya meminta agar mayat ASN hanya disuntik formalin saja.

“Pada saat penanganan awal pihak kepolisian, orangtua korban membuat surat pernyataan tidak memberikan persetujuan untuk melakukan autopsi terhadap jenazah dan hanya mengizinkan dilakukan tindakan suntik formalin terhadap korban,” jelasnya.

Dalam surat tersebut juga tertulis keluarga korban meminta agar jenazah ASN dibawa ke Medan.

“Serta pengiriman jenazah ke kampung halaman yang dituangkan dalam surat pernyataan dari orangtua korban,  juga orangtua korban siap menerima segala bentuk konsekuensi yang akan timbul di kemudian hari,” kata I Ketut Sukadi.

Setibanya di Medan, orangtua korban justru mencabut surat penolakan autolsi. Akhirnya keluarga korban meminta dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Medan.

“Dan saat jenazah korban sampai di Medan, orangtua korban mencabut surat pernyataan penolakan autopsi jenazah korban yang sebelumnya dibuat dan orangtua korban meminta dilakukan autopsi di RS. Bhayangkara Medan,” paparnya.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
17:43
02:32
05:48
05:48
01:56
01:25
Viral