- Antara
Ganjar Pranowo Temui Romo Magnis Suseno, Siapa Dia?
Dalam keseluruhan pertemuan, keduanya sepakat bahwa Indonesia memiliki masa depan yang cerah, namun perlu mengatasi tantangan seperti korupsi dan kemerosotan etika demokrasi untuk mencapainya. Pertemuan ini menjadi panggung bagi diskusi mengenai nilai-nilai moral, dasar kenegaraan, dan tindakan konkret yang perlu diambil untuk memajukan bangsa.
Profil Romo Magnis Suseno, Pengajar Filsafat yang Dikunjungi Ganjar Pranowo
Pertemuan antara Ganjar Pranowo dan Romo Magnis Suseno menjadi suatu pertemuan yang istimewa. Namun, mungkin masih belum banyak pembaca yang tahu siapakah sosok ini. Oleh karena itu, berikut ini kami rangkum profil dari Romo Magnis Suseno dari berbagai sumber untuk diketahui oleh para pembaca.
Romo Magnis-Suseno, lahir pada 26 Mei 1936 di Jerman, adalah seorang imam Katolik, pengajar filsafat, dan penulis. Ia memulai misi karyanya di Indonesia sejak 1961 dan menjadi warganegara Indonesia pada 1977.
Setelah studi filsafat, teologi, dan teori politik di berbagai tempat termasuk München, ia memperoleh doktorat dalam filsafat pada 1973. Sejak 1969, Romo Magnis menjadi dosen tetap dan guru besar di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta.
Pada tahun 1971-1973, ia menyelesaikan doktoratnya di Universitas München dengan disertasi tentang Karl Marx. Sejak itu, ia terlibat dalam mengajar etika dan filsafat politik serta menjabat sebagai sekretaris eksekutif di STF Driyarkara. Selain itu, ia juga mengajar di berbagai universitas di Indonesia dan luar negeri.
Romo Magnis-Suseno dikenal sebagai penulis produktif dengan lebih dari 700 karya populer dan ilmiah serta 44 buku, sebagian besar dalam bahasa Indonesia, yang mencakup bidang etika, filsafat politik, alam pikiran Jawa, dan filsafat ketuhanan. Selama kariernya, ia menerima berbagai penghargaan, termasuk Das große Verdienstkreuz des Verdienstordens dari Jerman dan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Indonesia.
Demikian profil Romo Magnis-Suseno, sosok yang ditemui oleh Ganjar Pranowo, mencerminkan kontribusinya yang signifikan dalam pengembangan filsafat di Indonesia, serta keterlibatannya dalam dialog antar agama dan isu-isu sosial. (ebs)