- ANTARA
Erupsi Semeru, DMI Dorong Masjid Jadi Lokasi Evakuasi Korban
Jakarta - Dewan Masjid Indonesia (DMI) mendorong para takmir (pengurus) masjid untuk ikut membantu pengungsi yang terdampak erupsi Gunung Semeru, salah satunya dengan menyiapkan masjid menjadi lokasi evakuasi/menampung korban terdampak.
“Bila masjid diperlukan untuk menampung pengungsi, segera dipersiapkan dengan sebaik-baiknya," ujar Ketua Umum PP DMI Jusuf Kalla dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (5/12/2021).
Kalla mengimbau seluruh pengurus masjid yang terdekat dari lokasi pengungsian untuk berkoordinasi dengan lembaga lainnya di lapangan untuk berperan aktif dalam membantu meringankan beban masyarakat terdampak erupsi.
Menurutnya, pengurus pusat DMI sejak Sabtu telah melakukan koordinasi dengan pengurus DMI di wilayah Jawa Timur hingga ke Kabupaten Lumajang. Pengurus DMI Lumajang langsung bergerak ke lapangan untuk membantu di pengungsian.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PP DMI Syafruddin mengatakan masjid selalu terbuka untuk kegiatan kemanusiaan, termasuk dengan bencana. Sehingga seluruh pengurus masjid di wilayah Jawa Timur siap membantu, bahkan terjun langsung ke lapangan.
"Saat ini, DMI sedang menghimpun data masjid terdekat yang aman, dan dapat dijadikan sebagai tempat penampungan pengungsi. Bila memang dibutuhkan, pengurus sudah siap membantu,” ujar Syafruddin.
Sebelumnya, BPBD Lumajang mencatat data sementara korban terdampak letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yakni 102 orang mengalami luka-luka dan satu orang meninggal dunia.
"Satu korban meninggal dunia atas nama Poniyem (50) warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo.
Pada Sabtu (4//12) di aliran Sungai Besuk Kobokan Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, terjadi banjir lahar dingin.
Material Gunung Semeru yang terbawa guyuran air hujan itu mengakibatkan banjir lahar dingin melewati DAS (Daerah Aliran Sungai) Besuk Kobokan.