Penemuan Mayat 4 Bocah di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sumber :
  • Kolase tim tvOnenews.com/ Tim tvOnenews - Rizki Amana/Aldi Herlanda

Panca Darmansyah Mengaku? Ini 6 Fakta Tentang Penemuan Mayat 4 Bocah di Jagakarsa, dari Pesan Berdarah hingga… 

Jumat, 8 Desember 2023 - 07:05 WIB

tvOnenews.com - Publik tengah diramaikan dengan sebuah penemuan mayat 4 bocah yang tewas mengenaskan di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Penemuan mayat ini berada di sebuah rumah kontrakan di Jalan Kebagusan Raya, Gang Roman RT04/RW03, Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu (6/12/2023).

4 bocah yang menjadi korban ini diduga dibunuh oleh ayahnya sendiri yaitu Panca Darmansyah (41).

Penemuan 4 mayat bocah ini telah dikonfirmasi oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di TKP.

Seperti apa kejadian dalam kasus penemuan mayat 4 bocah hingga saat ini, simak deretan fakta mengenai kasus tersebut, apakah Panca Darmansyah mengaku?

Korban 4 Anak dari Pelaku dan Istrinya


Penemuan mayat 4 bocah di Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Tim tvOnenews - Rizki Amana)

Kombes Pol Ade Ary Syam mengatakan penemuan empat anak ini dilaporkan pada pukul 14.50 WIB dan pihak kepolisian datang ke TKP pada pukul 15.15 WIB pada Rabu (6/12/2023).

Warga melaporkan lantaran tercium bau tidak sedap datang dari rumah tersebut. Ternyata bau tersebut berasal dari 4 mayat anak-anak yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan posisi berjejer di atas tempat tidur.

Sementara itu, pihak kepolisian juga menemukan terduga pelaku yang merupakan ayah dari korban yang berada di kamar mandi dalam posisi miring dengan luka tusuk akibat percobaan bunuh diri.

“Diduga sementara pelaku adalah orang tuanya sendiri. Pada saat ditemukan, posisi terduga pelaku berada di kamar mandi dan dalam keadaan hidup,” terang Kombes Pol Ade Ari Syam Indradi. 

Korban yang ditemukan, yakni VA (6), SO (4), AR (3) dan AS (1). Seorang saksi mengatakan keempat anak tersebut tidak terlihat sejak Minggu (3/12/2023) sore.

Laporan KDRT

Sebelumnya, Polsek Jagakarsa sempat menerima laporan bahwa ibu korban, D, dirawat karena mengalami KDRT oleh P. Saat hendak diperiksa, P sempat mangkir dengan alasan harus menjaga keempat anaknya.

“D selaku korban penganiayaan atau KDRT itu dirawat di RSUD, kemudian saat akan melakukan pemeriksaan, saudara P menyampaikan masih menunggu anak-anaknya karena ibunya masih di RS,” jelas Ade.

Bukan Pertama Kali

Ternyata, aksi ini bukan merupakan awal permasalahan melainkan diduga buntut dari KDRT yang dilakukan oleh Panca Darmansyah kepada istrinya.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua RT 03, Yakub yang mengatakan pelaku sempat melakukan penganiayaan terhadap istrinya hingga harus dirawat di rumah sakit, sebelum kejadian terbunuhnya 4 anak mereka.

“Hari Sabtu ada ribut suami istri, sempat ada mediasi, istrinya di rumahnya, suaminya ke saya. Keluar darah istrinya dari hidungnya, terus dibawa ke rumah sakit, sampai sekarang di rumah sakit,” jelas Yakub kepada tvOnenews.com.

Yakub, menambahkan, peristiwa itu tidak hanya dilakukan sekali, bahkan sebelumnya pelaku pernah melakukan hal serupa terhadap istrinya.

Namun dirinya tidak dapat membeberkan secara pasti penyebab pelaku melakukan aksinya tersebut.

Pesan Berdarah


Pesan Berdarah 'Puas Bunda Tx For All' di lantai TKP. (Tim tvOnenews - Rizki Amana)

Selain ditemukan 4 mayat bocah, warga juga menemukan tulisan di lantai yang diduga menggunakan darah.

Tulisan ‘Puas Bunda Tx for All’ itu diduga ditulis oleh Panca Darmansyah untuk istrinya yang diketahui saat kejadian sedang dirawat di rumah sakit.

Tangan Panca juga terlihat mengeluarkan darah dengan sebuah pisau yang tergeletak tak jauh dari tubuhnya.

Meski begitu, pihak kepolisian masih mendalami tulisan berwarna merah ‘Puas Bunda, Tx for All’ di lantai. 

“Ini yang menulis siapa warna merah ini apa harus kami pastikan, akan kami lakukan uji laboratorium,” tandas Ade.

Interogasi Panca Darmansyah

Dalam kasus penemuan mayat 4 bocah di rumahnya serta laporan adanya tindak KDRT yang dilakukan oleh Panca Darmansyah, pihak kepolisian belum melakukan pemeriksaan interogasi.

Sebab pihak kepolisian masih menunggu kondisi Panca yang didapati turut serta melakukan aksi percobaan bunuh diri.

“Saat akan dilakukan pemeriksaan waktu itu saudara P berhalangan, karena istrinya kan masuk RS. Saudara D masuk RS sehingga tidak ada yang menjaga anak-anaknya,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi saat ditemui tim tvOnenews.com.

“Jadi waktu itu dalam proses penyelidikan kasus KDRT yang di Polsek Jagakarsa, P belum dilakukan pemeriksaan interogasi,” sambungnya.

Terdengar Teriakan 


Saksi sekaligus tetangga P, Titin (49). 

Seorang saksi yang juga tetangga, Titin (49), mengaku suaminya sempat mendengar teriakan pada hari Sabtu (2/12/2023) di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Para warga sekitar pun mendengar, tapi tidak menemukan sumber suaranya lantara pintu kontrakan P tertutup.

“Pada dengar cuman dicari (sumber) suara nggak ada, pintu (kontrakan P) rapat,” kata Titin kepada awak media di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023).

“Yang dengar suami ibu dari mushola, ‘Jangan Pak, Ampun’,” lanjutnya.

Kemudian, ia melanjutkan bahwa pintu kontrakan P tidak dapat dibuka, lalu mencoba dibuka paksa oleh kakak dari P.

Setelah itu, Titin mengatakan bahwa ibu dari D menelepon dirinya untuk mengecek ke lokasi. Adapun adik dari D melaporkan dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke pihak kepolisian.

“Sudah siang ya sudah gitu. Ibu tahunya ya itu karena dipanggil sama mamahnya si perempuan bahwa minta tolong bahwa anaknya di KDRT,” tambah Titin. (raa/adi/kmr)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:32
01:25
03:14
02:08
02:11
02:30
Viral