- Tim tvOnenews - Rizki Amana/Aldi Herlanda
Teka Teki Penyebab Kematian Empat Bocah Malang di Jagakarsa, Disebut Meninggal Dalam Waktu Bersamaan dengan Luka Lebam di Hidung, Kehabisan Oksigen?
Jakarta, tvOnenews.com-Salah satu yang belum terkuak dari pembunuhan di Jagakarsa, Jakarta Selatan adalah misteri penyebab kematian VN (6 tahun0, S (4 tahun), A (3 tahun), dan A (1 tahun). Polres Jakarta Selatan masih terus mendalami penyebab kematian empat anak tersebut yang melibatkan sang ayah, Panca (41) tahun.
Informasi sejauh ini disebutkan bahwa keempatnya tewas setelah disekap di kamar mandi. Baru kemudian keempat jasad mereka dijejerkan di kamar tidur.
Diduga mereka tewas dalam waktu yang hampir bersamaan. Ada dugaan salah satunya kehabisan oksigen.
Menanggapi hal itu, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan tidak mau terburu-buru. Pihaknya mengaku menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh pihak RS Polri Kramat Jati.
"Kita menunggu hasil autopsi, nanti dari hasil autopsi akan tergambar dugaan penyebab kematian," tutur Ade kepada wartawan di Mapolres Jaksel, Kamis (7/12).
Kasus dugaan pembunuhan naik sidik
Karumkit Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Brigjen Pol Hariyanto, menyebut ditemukan luka lebam di daerah mulut dan hidung pada jasad empat anak yang diduga dibunuh ayahnya, Panca (40) di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Jasad keempat anak itu sebelumnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi pada Rabu (6/12).
"Ada lebam di daerah mulut dan hidung. Kenapa dicurigai tahu nggak? karena adanya lebam itu adanya pembusukan, jadi agak-agak nggak jelas," kata Hariyanto saat dihubungi wartawan, Kamis (7/12).
Hariyanto mengatakan, luka lebam itu jelas kelihatan, meski jasad sudah mengalami pembusukan. Meski begitu, kata dia, masih diperlukan pemeriksaan lanjutan.
"Kalau kematian nya baru saja, lebam itu jelas kelihatan," tuturnya.
Polres Jakarta Selatan telah menaikkan kasus dugaan pembunuhan 4 anak yang dilakukan ayahnya, Panca, di Jagakarsa, Jaksel, naik ke tahap penyidikan.
"Kami sudah meningkatkan penyelidikan kasus ini ke tahap penyidikan. Kami menemukan dugaan tindak pidana dari peristiwa yang terjadi," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di Mapolres Jaksel, Kamis (7/12).
Kendati demikian, Ade mengatakan kasus dugaan KDRT Panca Darmasyah (41) kepada istrinya yang berinisial D belum naik ke tahap penyidikan. Alasannya, lantaran D masih belum bisa diminta keterangan dan masih dirawat di RSUD Pasar Minggu.
"Yang penemuan mayat sudah naik. (kasus KDRT) belum (naik tahap penyidikan) karena korban belum bisa diambil keterangan," ujarnya.
Hingga kini, sebanyak lima orang saksi sudah dimintai keterangan. Termasuk dari pihak keluarga Panca, keluarga D, hingga tetangga sekitar dalam kasus dugaan pembunuhan.
Sementara untuk kasus KDRT, Ade mengatakan baru 1 orang saksi yang diperiksa. Dia adalah pelapor yang merupakan kakak dari D.(bwo)