- Istimewa/Tim Panggung Rakyat
KKN makin Subur di Indonesia Usai 25 Tahun Reformasi Berjalan, Pengamat Politik: Jangan Mau Tangan di Bawah Terus
Jakarta, tvOnenews.com - Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti sebut praktik Kolusi, Korupsi, Nepotisme (KKN) kembali hadir setelah 25 tahun usia reformasi di Indonesia. Padahal, sudah dengan susah payah menghilangkan praktek tersebut.
"Padahal kita tahu pemerintahan yang lalu di era Orde Baru itu kita melakukan demonstrasi menggoyang pemerintahan Pak Harto yang intinya adalah meniadakan korupsi, kolusi dan nepotisme," kata Ikrar dikutip Minggu (10/12/2023.
Ikrar menambahkan, setelah usaha dari para elemen bangsa termasuk mahasiswa menumbangkan praktek nepotisme, nyatanya praktek tersebut kembali lagi setelah 25 tahun reformasi berjalan.
"Ternyata 25 tahun kemudian setelah reformasi itu nepotisme kembali ada," sambungnya.
Ikrar menyampaikan, pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang, diharapkan Indonesia memiliki pemimpin yang dapat mengusut pelanggaran HAM yang hingga saat belum berhasil dituntaskan.
"Anda tahu kalo anda nanti juga melihat mudah-mudahan pemimpin bangsa kita bukan yang pernah melanggar HAM. Jangan juga keluarga dari pemimpin yang berupaya untuk mencegah penindakan korupsi berlangsung di negeri ini," ungkapnya.
Bahkan, dirinya meminta kepada masyarakat, untuk lebih mencermati para Pasangan Calon Presiden yang akan tampil pada Pilpres nanti.
Pasalnya, suara masyarakat yang akan memilih nanti, akan berimbas pada kondisi Indonesia dimasa yang akan datang.
"Jangan mau tangan di bawah terus kita yang harus menentukan kemana arah negeri ini supaya 2045 ini kita bisa menjadi bangsa yang besar,” tuturnya.
Tidak hanya itu, menurutnya, para pemimpin yang akan terpilih nanti harus tetap mengedepankan pendidikan guna mencerdaskan anak bangsa untuk menuju Indonesia emas di tahun 2045.
"SDM kita juga bagus dan kemudian biaya sekolah dari SD sampai SMA itu gratis dan mudah-mudahanuntuk perguruan tinggi negeri juga bisa dimurahkan, kenapa demikian? Karena kita tahu untuk masuk perguruan tinggi negeri mahalnya Naudzubillah Min Dzalik," tutupnya. (aha/mii)