Hasil Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia Terkait Kinerja Presiden Jokowi.
Sumber :
  • Istimewa

Survei Indikator Politik Indonesia: 76,2 Persen Publik Cenderung Puas Dengan Kinerja Presiden

Minggu, 10 Desember 2023 - 14:39 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil persepsi publik terkait kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Mayoritas masyarakat menilai puas.

Survei tersebut dilakukan pada 23 November hingga 1 Desember 2023 menggunakan metode random sampling terhadap 5.380 responden.

Dalam survei kinerja Presiden, tim Indikator Politik Indonesia mengajukan pertanyaan 'sejauh mana, ibu atau bapa sangat puas, kurang puas atau tidak puas sama sekali dengan kinerja presiden Jokowi'.

Dari hasil tersebut, masyarakat merasa puas atas kinerja Jokowi selama memimpin Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari angka yang mencapai 76,2 persen.

"Disini masyarakat menjawab sangat puas 12,9 persen dan cukup puas 63,3 persen. Kita jumlahkan angkanya di 76,2 persen yang cenderung puas dengan kinerja Presiden," ujar Peneliti Indikator Politik Indonesia Rizka Halida dikutip Minggu (10/12/2023).

Sementara untuk masyarakat yang merasa tidak puas, lanjut Rizka berada di angka 21,9 persen.

Rizka menjelaskan, dimana masyarakat yang merasa puas dengan kinerja Jokowi dengan alasan memberi bantuan kepada rakyat kecil berada di angka 33,6 persen.

Untuk alasan membangun infrastruktur jalan, jembatan, bendungan 25,1 persen.

Adapun dari hasil survei tersebut alasan masyarakat tidak puas dengan kinerja Jokowi yang dianggap bahwa kebutuhan pokok semakin meningkat berada di angka 23,8 persen.

Sementara masyarakat yang mejawab tidak puas karena alasan bantuan tidak merata sebanyak 18,9 persen. 

Untuk alasan kemiskinan tidak berkurang dan lapangan kerja atau pengangguran angkanya tetap ada walaupun lebih kecil dari alasan sebelumnya.

"Tren kinerja Presiden menurut publik, untuk beberapa waktu terakhir ini cenderung tetap diangka 70 persen, pernah mencapai angka tertinggi di 81 persen. Tetapi sekarang angkanya sudah lebih rendah di 76 persen sejak Oktober," tutupnya.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral