- tim tvonenews/Bagas
Ganjar Dinilai Menunjukkan Kelas Sebagai Pemimpin Substantif
"Dengan anggaran sebesar itu, kita bisa membangun lebih dari 60.000 Puskesmas dengan fasilitas terbaik, cukup untuk mewujudkan program yang dirancang pasangan Ganjar-Mahfud yaitu 1 Desa, 1 Puskesmas, 1 Tenaga Kesehatan. Kalau saja ini bisa terwujud, semua rakyat Indonesia bisa terjaga kesehatannya, produktif bekerja dan memperoleh penghasilan yang lebih baik," ungkapnya.
Selain itu, menurut Kris, kalau pemerintahan bisa bebas korupsi, hal itu dapat meningkatkan fasilitas dan menggratiskan seluruh 14.000 SMK yang ada di Indonesia untuk mendidik dan melatih anak-anak muda agar mudah dapat kerja.
Kemudian, bisa membantu dunia pertanian mewujudkan ketahanan pangan sehingga harga-harga bahan pokok tidak mahal lagi dan tidak naik turun.
"Maka dari itu, Mas Ganjar dan Prof. Mahfud sangat berambisi untuk bisa memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. kepentingan rakyat yang harus dibela," jelas Kris.
Sementara itu, soal digitalisasi pelayanan publik misalnya, ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat. Baginya program ini bisa menghemat hingga 50 persen waktu pelayanan dan 50 persen anggaran yang dikeluarkan.
"Digitalisasi tata kelola pemerintahan di Jawa Tengah, yang telah dirintis Mas Ganjar sejak 2014 melalui Government Resources Management System (GRMS), tercatat mampu mencegah kebocoran anggaran hingga Rp 1,2 triliun melalui fitur e-budgeting dan e-planning. Ini angka yang sangat besar untuk ukuran provinsi," jelas Kris.
Lalu soal demokrasi dan kepastian hukum. Kris menerangkan bahwa di negara yang demokratis, investasi dan perdagangan berkembang lebih baik karena adanya kepastian hukum, transparansi, dan stabilitas politik.