- Antara
Injak-injak Masjid hingga Nyanyi di Mimbar Masjid, Tentara Israel Dipecat
Jakarta, tvOnenews.com - Baru-baru ini beredar sebuah video yang melihatkan aksi tentara Israel yang menginjak-injak masjid di Jenin, Palestina.
Video tersebut viral di media sosial dan mendapatkan kecaman dari berbagai pihak.
Tak hanya menginjak-injak masjid dengan sepatu bootnya, tentara Israel itu juga bernyanyi dengan di mimbar masjid menggunakan mic.
Setelah video tersebut viral dan mendapatkan kecaman, IDF pun akhirnya memberi tanggapan.
IDF mengaku telah menindak tegas prajuritnya yang telah melalukan pelecehan di tempat ibadah umat muslim itu.
Mereka menyebut bahwa tentara Israel itu telah melanggar kode etiknya.
"Selama aktivitas operasional IDF di dekat sebuah masjid di Jenin, tentara bertindak melanggar kode etik IDF di sebuah lembaga keagamaan," tulis IDF dalam keterangannya yang dikutip pada Sabtu (16/12/2023).
"Para prajurit segera dikeluarkan dari aktivitas operasional, setelah pemeriksaan awal atas insiden tersebut oleh komandan. Perilaku tentara dalam video tersebut serius dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai IDF," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya Israel menegaskan bahwa mereka akan melanjutkan perang di Gaza dengan atau tanpa dukungan internasional.
Itulah yang dinyatakan oleh Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen pada Rabu (13/12/2023).
Berbicara dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Australia Tim Watts di Yerusalem Barat, Cohen mengatakan bahwa gencatan senjata di Gaza akan menjadi hadiah untuk Hamas dan akan memungkinkan mereka untuk bangkit kembali dan mengancam penduduk Israel.
Pada Selasa, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Israel kehilangan dukungan di seluruh dunia dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus memperkuat dan mengubah pemerintahannya.
"Ini adalah pemerintahan yang paling konservatif dalam sejarah Israel," kata Biden dalam acara penggalangan dana kampanye di Washington.
Israel telah membom Jalur Gaza dari udara dan darat, melakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 18.608 warga Palestina tewas dan 50.594 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak saat itu, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Korban tewas di Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, sementara sekitar 139 sandera masih disandera, menurut angka resmi.