- tim tvOne/Ika Nurulla
LBH Mojokerto Beberkan Curhatan Novia Widyasari Sebelum Bunuh Diri
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila pembaca, merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan kepada tenaga profesional, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan jiwa.
Mojokerto, Jawa Timur - Novia Widyasari Rahayu, Mahasiswi yang bunuh diri di samping makam ayahnya di Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko ternyata sempat menceritakan masalah yang dialaminya kepada salah satu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Mojokerto.
Kholil Askohar, perwakilan LBH Permata Law menyebut, mendiang Novia sempat minta bantuan pendampingan dan menceritakan kronologi serta memberikan bukti atas tindakan paksa aborsi yang ia terima.
"Ia datang ke rumah atau kantor sebanyak dua kali dengan kondisi tertekan," ujar Kholil Askohar, Rabu (8/12/2021).
Kholil mengatakan, pada pertemuan pertama di bulan Oktober 2021, Novia menceritakan keluh kesah atas hubungan asmaranya dengan salah satu anggota kepolisian yang bertugas di Polres Pasuruan.
"Siang datang ke rumah saya, tidak kenal siapa dia (Novia). Dia nangis terus, ditanya siapa ada apa tetap nangis. Akhirnya saya minta diam dulu, biar bisa menyampaikan masalahnya. Akhirnya cerita ada masalah dengan pacarnya (RB)," kata Kholil Askohar.
Kholil mengatakan lebih lanjut bahwa Novia memiliki pacar seorang polisi dan pernah menggugurkan kandungan dan sangat ingin melaporkan peristiwa tindakan kekerasan dan tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh pacar serta keluarganya.