- ANTARA/Novi Abdi
Presiden Jokowi Sampaikan Kabar Baik soal Ibu Kota Negara Indonesia Baru, Begini Katanya
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Jokowi menyampaikan kabar baik tentang kemajuan pembangunan Kota Nusantara, ibu kota negara Indonesia baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Dia mengaku puas kemajuan pembangunan Ibu Kota Negara baru Indonesia sudah sesuai target.
"Kami senang dengan melihat kemajuan pembangunan Ibu Kota Negara baru Indonesia, masih sesuai target dan diharapkan pada awal Agustus 2024 bangunan sudah dapat difungsikan," ujar Presiden Jokowi di Penajam, Rabu (20/12/2023).
Data yang tercatat pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan.Rakyat (PUPR), kemajuan pekerjaan fisik secara keseluruhan 82 paket yang sedang dilakukan saat ini mencapai sekitar 21,16 persen.
Sementara, kemajuan pembangunan Hotel Nusantara dilaporkan mencapai 34,50 persen.
Presiden Jokowi juga menegaskan semua bangunan yang akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN) harus merupakan green building, guna mendukung prinsip infrastruktur hijau yang ramah lingkungan dalam pengembangan ibu kota baru Indonesia tersebut.
“Ke depannya memang selalu saya tekankan kepada siapa pun yang membangun di Ibu Kota Nusantara (agar) gedungnya harus gedung hijau, kemudian lingkungannya harus hijau, kawasannya pun harus menjadi kawasan hijau,” kata dia.
Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya kali ini juga diagendakan untuk melaksanakan penanaman pohon di sejumlah lokasi, antara lain di area Sumbu Kebangsaan hingga lokasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
“Hari ini kami akan lakukan penghutanan kembali (reforestasi), melakukan penanaman pohon-pohon endemik agar IKN ini menjadi kawasan yang sangat hijau, yang di negara mana pun tidak dijumpai ibu kota yang sehijau Nusantara ini,” tutur dia.
Sebelumnya, peletakan batu pertama Hotel Nusantara dilakukan Presiden Jokowi pada 21 September 2023 dan ditargetkan rampung sebelum Agustus 2024, dengan investasi lebih kurang Rp 20 triliun yang merupakan konsorsium sembilan perusahaan swasta dalam negeri.(ant/lkf)