- tim tvOne
Tak Hanya Bocorkan Gibran Bukan Opsi Utama Dijadikan Cawapres, Bahlil Juga Bawa-bawa Kampret Cebong
Jakarta, tvOnenews.com - Beredar potongan video di media sosial TikTok, tentang pernyataan Bahlil Lahadalia bocorkan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, awalnya bukan jadikan pilihan utama untuk jadi Cawapres.
Bahkan, di potongan video itu, Bahlil Lahadalia bawa-bawa 'Kampret' dan 'Cebong' hingga nama sosok sebenarnya yang diusulkan jadi pilihan utama untuk jadi Cawapres, dari Capres Prabowo Subianto.
Sontak, potongan video tersebut pun menuai komentar netizen hingga perhatian elite politik Indonesia, serta pengamat politik.
Namun, sebelum mendengar penjelasan pengamat politik soal video itu. Dari pantauan tvOnenews, di dalam video itu, Bahlil buka-bukaan soal data sosok siapa sebenarnya yang diusulkan jadi Cawapres dari Capres Prabowo.
"Jadi begini, jujur ya. Pertama, Mas Gibran ini bukan pilihan utama untuk menjadi Cawapres. Kamu buka aja deh," pungkas Bahlil seperti yang dikutip dari akun TikTok kontennkri, Minggu (31/12/2023).
"Pertama sebenarnya, idealnya dulu adalah, ada sebuah pemikiran, untuk bagaimana menggabungkan antara Pak Prabowo dan Pak Ganjar. Itu ide, ide besar untuk bangsa, supaya tak ada kampret cebong, supaya dua-duanya matang, itu ide besarnya," beber Bahlil.
Selain itu, Bahlil juga ungkapkan, dengan diusulkannya sosok itu, pemilunya tidak banyak menghabiskan banyak uang.
Bahkan, dia menyinggung dengan dicalonkan sosok Prabowo - Ganjar, hal ini tak membuat gesekan di aras bawah rakyat tidak besar.
"Itu ide, ide, ideal. Gagasan ideal. Kemudia, ini pun berjalan, awalnya ada konek, begitu berjalan survei Prabowo, sementara waktu itu survei Ganjar tinggi," ujar Bahlil.
"Waktu itu komitmennya adalah siapa surveinya paling tinggi, itu yang menjadi Capres. Sementara, survei yang dibawah jadi Cawapres," sambungnya menceritakan.
Di samping itu, dia jelaskan lagi, awalnya ide tersebut cukup bagus untuk jadi diskusi dan renungan. Akan tetapi, dia katakan, belum ada satu titik kesempatan.
"Waktu berjalan, ternyata survei dua-duanya bagus, baik Ganjar maupun Pak Prabowo. Dan ketika surveinya berbeda 4 dan 3 persen di margin eror, nggak ada yang mau kalah, siapa yang nomor satu atau nomor dua," pungkasnya.
Akhirnya, cerita Bahlil, ide itu pun batal. Kemudian disiunggung, Presiden Jokowi tak bisa memutuskan siapa jadi Cawapres dan Capres.
Bahlil katakan tentu tidak bisa, namun beliau Jokowi hanya bisa menyampaikan ide untuk kebaikan bangsa.
Setelah itu selesai, kata Bahlil, maka munculah opsi kedua. Bahlil pun akui dirinya dorong abangnya untuk jadi cawapres Prabowo, yakni Erick Thohir.
"Jadi, Presiden pun waktu awalnya itu mendorong pak Erick Thohir sebagai salah satu Cawapres, (termasuk Sandiaga Uno?) iya. Kemudian waktu itu teraplisiasi dengan Pak Prabowo dan Bang Erick punya kesempatan cukup besar melalui PAN," ujar Bahlil.
Akan tetapi sekali lagi, proposal Prabowo itu beda. Kata Bahlil, Prabowo itu meminta kepada Presiden Jokowi untuk Gibran yang jadi Cawapres. (aag)