- Tim tvOnenews/Langgeng Puji
Tuduhan Prabowo Tambah Utang Luar Negeri Tak Berdasar, Nusron Minta Hasto PDIP dan Ganjar Belajar Struktur APBN
Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menanggapi tudingan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal Prabowo Subianto dianggap menambah utang luar negeri dengan membeli Alutsista.
Menurut Nusron, baik Ganjar Pranowo dan Hasto Kristiyanto seharusnya banyak belajar soal struktur APBN Indonesia.
"Mohon maaf Pak Hasto dan Pak Ganjar harus belajar dulu tentang struktur APBN," ucap Nusron di Jakarta Selatan, Selasa (2/1/2024).
Nusron menjelaskan dalam struktur APBN, terdapat tiga komponen, yakni penerimaan negara, pengeluaran atau belanja negara, dan pembiayaan.
Dia mengatakan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Ketua Banggar DPR Said Abdullah yang berhak menentukan anggaran alutsista di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
"Posturnya belanja alutsista itu murni kewenangan Ibu Menkeu bersama dengan Ketua Banggar DPR Bapak Said Abdullah dari PDIP," jelasnya.
Selain itu, Nusron menyinggung soal posisi Ketua Banggar DPR Said Abdullah yang berasal dari PDIP.
Dia lantas meminta Ganjar Pranowo dan Mahfud Md menayakan hal tersebut kepada pihaknya sendiri di PDIP.
"Jadi, tanyakan kepada Pak Said Abdullah dari PDIP, kenapa, kok, strukturnya ditaruh di sini, di situ. Lagi-lagi sampaikan salam saya, kalau tanya, jangan salah alamat," imbuhnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung kenaikan anggaran belanja pertahanan Alutsista yang bersumber dari utang luar negeri.
"Ketika rakyat menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok, Pak Prabowo menambah utang luar negeri sebesar Rp386 triliun untuk beli alat utama sistem persenjataan (alutsista)," kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2024).
Sementara itu, Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo turut menyoroti hobi Menhan Prabowo Subianto membeli pesawat bekas.
Hal tersebut diucapkan Ganjar saat mengungkapkan persiapan debat ketiga yang diselenggarakan KPU.
"Saya sangat optimis kalau soal menguasai debat keputusannya sesuai, tidak, gitu, kan? Kan, kita tidak bisa lagi berbicara pertahanan, tapi belinya pesawat bekas, engagk ada itu," kata Ganjar di Boyolali, Sabtu (30/12/2023). (lpk/ree)