- Antara
Balas Kritikan soal Alutsista, Partai Garuda: Sedia Payung Sebelum Hujan Kan Normal?
Jakarta, tvOnenews.com - Partai Garuda menilai kritikan kubu paslon 01 dan 03 terkait pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) tak perlu ditanggapi serius. Partai Garuda menilai pengadaan alutsista itu ibaratkan sedia payung sebelum hujan.
"Sebenarnya tidak perlu ditanggapi secara serius kritikan kubu 01 dan 03 terkait pembelian alutsista. Karena normalnya di negara manapun di dunia ini menyediakan yang namanya alutsista," kata Wakil Ketua Umum dan Juru Bicara Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, dalam keterangan yang diterima, Kamis (4/1/2024).
Pembelian alutsista itu, katanya, hal normal. Dia menyentil kritikan soal alat pertahanan itu demi kepentingan kampanye.
"Ini hal yang sangat biasa, hal yang sangat normal, yang mendadak dianggap tidak normal oleh kubu lain, demi kebutuhan kampanye," katanya.
Menurut Teddy, pengadaan dan penyediaan alat pertahanan negara itu seperti menyediakan payung di dalam rumah. Alasan adanya payung di dalam rumah, menurutnya, tak perlu dijelaskan.
"Ini sama seperti ada orang bertanya, untuk apa menyediakan payung di rumah, kan tidak hujan? Kalau dijelaskan secara serius malah terlihat bodoh, karena ini pengetahuan yang sangat umum yang tidak perlu jawaban maupun penjelasan," tutur dia.
"Ketika dijawab: 'Karena ketika hujan, kita tidak bisa keluar
Lebih lanjut, Teddy menilai kubu 01 dan 03 memiliki ketidaktahuan tentang teori bahwa pengadaan alutsista adalah hal yang normal dan wajib.
"Ketidaktahuan kubu 01 dan 03 akan sesuatu yang umum dan normal, bukan menjadi tanggung jawab kubu 02. Karena itu, sampaikan secukupnya saja, bahwa dalam bernegara, pengadaan alutsista itu hal yang sangat normal dan wajib," pungkasnya.
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebelumnya menyindir soal utang alat perang. Hal itu dibahas Cak Imin saat melakukan dialog bersama kelompok petani di Soreang, Kabupaten Bandung.
"Kita nggak perang, kenapa kebanyakan utang beli alat perang? Lebih baik utang untuk beli alat pertanian. Buat apa kita utang ratusan triliun tapi tidak untuk sesuatu yang nyatanya tak dibutuhkan? Nyatanya kita butuh pangan," kata Cak Imin dalam acara Nitip Gus bersama kelompok petani di Kabupaten Bandung, Rabu (3/1/2024). (ebs)