- Istimewa
Bukti Nyata Pendidikan Keras Jadi Kopaska TNI AL di Tengah Hutan Rimba: Mata Kalian Harus Seperti Mau Menelan Orang
Jakarta, tvOnenews.com - Komandan Kodiklatal (Dankodiklatal) Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah memberikan pengarahan kepada para Instruktur dan Siswa Pendidikan Komando Pasukan Katak (Dikkopaska) Angkatan 47 yang mengikuti pendidikan komando Frogman TNI AL, di Hutan Selogiri, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024).
Dalam peninjauan tersebut, Dankodiklatal didampingi oleh Ir Kodiklatal Brigjen TNI Marinir Ahmad Fajar, Dirdik Kodiklatal Laksma TNI Askari, Dankodikopsla Kodiklatal Laksma TNI Muhammad Iwan Kusumah, Dankodikmar Kodiklatal Brigjen TNI Marinir Samson Sitohang, Danpusdiksus Kodiklatal Kolonel Laut (P) Gering Sapto Sambodo, serta Dansekopaska Letkol Laut (S) Bambang Hadi Wijaya.
Guna membakar semangat para prajurit, Dankodiklatal mengakui kedatangannya di tengah-tengah siswa Pasukan Kopaska kali ini merasa senang bisa melihat dan ketemu serta berbicara secara langsung dari dekat dengan para siswa Kopaska untuk memastikan situasi dan kondisi dalam keadaan sehat, baik-baik saja dan aman.
Dia menegaskan menjadi Prajurit Pasukan Khusus itu, kalian tidak ada paksaan dan tidak merasa terpaksa, tetapi karena panggilan jiwa dan yakinlah kalau menjalani pendidikan yang keras dari para pelatih ini dilaksanakan dengan hati gembira dan semangat, maka tidak akan terasa serta bisa lulus dengan baik dan aman serta selamat.
“Mata kalian sudah menjadi mata pasukan khusus, mata yang mau menelan orang. Ini harus kalian pelihara," ujar Letjen Marinir Nur Alamsyah pemilik brevet Denjaka ini dalam keterangannya, Jumat (19/1/2024) .
Lebih lanjut, dia berpesan jangan pernah mengeluh dalam mengikuti pendidikan komando Frogman TNI AL.
"Segala macam perlakuan yang tidak mengenakkan pasti akan kalian terima. Kalau kalian tidak pernah mengalami di sini apa yang akan terjadi. Makanya kalian diasah betul disini, ditajamkan naluri kalian. Di beri pengetahuan semuanya untuk kalian bisa selamat. Jangan pernah mengatakan ini kurang pantas. Jangan pernah itu terjadi. Toh saya dan beberapa senior-seniormu itu para pelatihmu melewati ini semua juga," jelasnya.
“Tanamkan pada diri kalian, bahwa saya berbeda dengan prajurit-prajurit yang lain, saya harus bisa menyerap semua yang diberikan para pelatih untuk kebaikan dan jangan mengeluh karena tidak akan masuk ilmunya yang diberikan pelatih. Yang harus kamu perkuat adalah dadamu dan kepalamu, keyakinanmu, mentalmu dan cara berpikirmu. Kalau berpikirmu masih berat, mengatakan saya ini apa, pelatih ini apa, putus kalian di jalan," sambung dia.
Kepada para pelatih, Dankodiklatal mengingatkan teknik dan taktik bertempur itu selalu berkembang dan hidup, juga menyesuaikan.
"Apa yang disampaikan pelatih, maka siswa telan terus masukkan saja jangan berbantah-bantahan terlalu banyak dengan pelatih. Pasti ada yang pintar dan suka membaca. Kalian tahu perkembangan jadi begini. Sudah ditelan dulu, kalian mendapatkan dasar semuanya. Nanti suatu saat kalian akan mengerti perkembangan-perkembangan berikutnya," tuturnya.(lkf)