- Agus Saptono/tvOne
Dandim 0724/Boyolali dan Komandan Yonif 408/Suhbrastha Datangi Rumah Relawan Ganjar Korban Penganiayaan TNI, Ada Apa?
Boyolali, tvOnenews.com – Komandan Yonif Raider 408/Suhbrastha Sragen, Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto bersama Dandim 0724/Boyolali Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo, bersilaturahmi ke rumah relawan Ganjar-Mahfud korban penganiayaan sejumlah oknum anggota TNI pada Jumat (19/1/2024).
Kedua komandan di satuan TNI itu mengunjungi rumah salah satu korban penganiayaan, yakni Slamet Andono di Dukuh Kadipiro, Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Boyolali.
Komandan Yonif Raider 408/Suhbrastha Sragen, Letkol Slamet Hardiyanto mengatakan, kedatangannya untuk melihat langsung kondisi relawan Ganjar-Mahfud.
“Kami melihat langsung kondisi Mas Slamet, ternyata saat ini kondisinya sudah membaik. Maksud baik kedatangan kami ini semoga Mas Slamet bisa segera beraktivitas,” katanya kepada wartawan, Jumat (19/1/2024).
Ia menegaskan telah terjadi kesalahpahaman antara kompi dengan masyarakat beberapa waktu lalu. Saat ini menurutnya kondisinya sudah sejalan demi keamanan dan ketertiban yang berada di Boyolali.
“Setelah ini kami akan menyampaikan jajaran anggota 408 untuk tidak lagi terjadi kesalahpahaman dengan masyarakat yang lainnya. Terutama dalam pemilu ini kami akan menciptakan nuansa pemilu yang damai,” jelas dia.
Dalam kesempatan tersebut kedua pihak saling bersalaman sebagai bukti perdamaian, dan dilanjutkan dengan perbincangan santai di dalam rumah.
Selain itu Komandan Yonif Raider 408/Suhbrastha juga akan membantu merenovasi rumah Andono yang rusak.
Slamet Hardiyanto juga akan mengusahakan sayuran di lahan Slamet Andono akan menjadi salah satu supply logistik di Asrama Kompi B 408 Boyolali.
Sementara, Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo mengatakan, bahwa kondisi Slamet Andono korban kesalahpahaman sudah pulih kembali.
“Saya sudah melihat langsung, kondisinya saat ini sudah membaik dan sudah bisa melakukan aktivitas sehari hari. Mulai kejadian dan pasca kejadian saya yakinkan kondisi di 22 kecamatan di Boyolali aman dan kondusif. Kami terus melakukan koordinasi dengan kapolres,” ucapnya.
Slamet Andono korban kesalahpahaman mengaku kondisinya sudah membaik meski belum semuanya dan selama ini belum melakukan aktivitas dan masih di rumah.
“Sementara ini saya masih di rumah saja, ya menunggu penyembuhan saja. Ya, kalau saya pribadi saya sudah memaafkan,” kata dia. (ags/muu)