Cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Sumber :
  • Tim tvOnenews/Muhammad Bagas

Mentan Sebut Food Estate Butuh Waktu Panjang, Cak Imin: Bukti Kegagalan Sudah Ada di Mana-mana

Selasa, 23 Januari 2024 - 17:09 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bantah pernyataan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang menyebut Food Estate adalah proyek jangka panjang.  Menurut dia, bukti kegagalan program tersebut sudah terlihat jelas.

 “Saya kira bukti kegagalannya sudah ada di mana-mana,” ujarnya, usai menghadiri Acara 'Slepet Imin' di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/01/2024) malam.

Program Food Estate atau dikenal juga dengan program Lumbung Pangan merupakan kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mengembangkan pangan secara integratif.  Kebijakan yang digagas Presiden Joko Widodo ini masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) tahun 2020 hingga 2024.

Implementasi proyek tersebut tersebar di sejumlah wilayah yakni Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Barat, Tengah, Timur, hingga Papua. Pimpinan proyek lokasi Kalimantan Tengah adalah Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, yang juga mencalonkan diri pada Pilpres 2024.

Kabarnya, program ini menemui banyak kegagalan, dimana lahan di Kalimantan Tengah tidak membuahkan hasil panen, dengan lahan seluas 600 dan 17.000 hektar masing-masing mangkrak dan tak kunjung panen.

Lebih lanjut, menurut LSM Pantau Gambut, implementasi program tersebut bisa memicu banyak masalah. Mulai dari bencana banjir yang kian meluas hingga mengubah kebiasaan masyarakat Dayak dalam Menanam.

Cak Imin dan Mahfud MD sesama calon wakil presiden, kompak mengkritik program tersebut pada debat cawapres akhir pekan lalu (21/01/2024).  

Cak lmin menilai proyek tersebut merugikan petani dan juga budaya masyarakat. Mahfud menilai proyek tersebut merupakan program gagal yang merugikan lingkungan.

 “Di sisi lain kita prihatin pengadaan pangan nasional melalui food estate. Food estate mengabaikan petani kita merugikan masyarakat adat kita. Menghasilkan konflik agraria bahkan merusak lingkungan kita. Ini harus dihentikan,” kata Cak Imin.

Lebih lanjut, Cak Imin menegaskan keyakinannya bahwa proyek tersebut tidak akan dilanjutkan jika pasangan tersebut memenangkan pemilu 2024.  

“Keberhasilannya masih sumir, perencanaan salah, tentu ini tidak akan kami teruskan,” tegasnya.

Mentan Amran Sulaiman membantah pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa proyek 'bukan proyek instan', proyek tersebut berjalan dengan baik di beberapa lokasi, dan memang mereka sedang menuai hasilnya.

 “Kenyataannya kami memiliki 10 juta hektare yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Kami sekarang menggarap itu, butuh proses, butuh teknologi agar menjadi lahan produktif,” kata Amran dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (23/1/2024).

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:29
01:44
01:26
01:31
02:50
03:27
Viral