- tim tvOne - Abdul Gani Siregar
Muka Jokowi Terpampang di Baliho Prabowo-Gibran, Ada Simbol 2 Jari
Jakarta, tvOnenews.com - Wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terpampang jelas di baliho pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Diketahui, itu adalah baliho milik eks politikus PDIP, Maruarar Sirait.
Berdasarkan pantauan tim tvOnenews.com di lapangan, Kamis (25/1/2024), wajah Prabowo, Gibran, hingga Jokowi dalam bentuk karikatur. Kemudian ada karikatur simbol dua jari.
Jika dideskripsikan, karikatur Maruarar Sirait berada paling bawah. Kemudian di atasnya, ada karikatur Prabowo dan Gibran, dan di tengah-tengahnya ada wajah Jokowi.
Kemudian, ada tulisan besar berwarna biru "Prabowo Gibran" dan tulisan "Lanjutkan!!".
Baliho ini sendiri berada di persimpangan Jalan Pangeran Diponegoro, dan Jalan Teuku Cik Ditiro, Jakarta Pusat.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwasanya seorang presiden diperbolehkan untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Dia menyatakan hal tersebut merupakan hak demokrasi setiap individu. Akan tetapi ada syarat yang perlu dipenuhi.
"Kan demokrasi, hak politik setiap orang. Presiden itu boleh loh berkampanye, boleh loh memihak, tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh pakai fasilitas negara," ujar dia, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2024).
Alasan tidak boleh memakai fasilitas milik negara lantaran jabatan seperti menteri, hingga presiden adalah pejabat publik sekaligus pejabat politik.
"Itu saja yang mengatur, tidak boleh ada atribut negara. Kita ini pejabat publik sekaligus pejabat politik," ungkapnya.
Bahkan, Jokowi menyatakan bahwasanya dalam aturan yang ditetapkan diperbolehkan untuk jabatan menteri hingga presiden untuk turut berkampanye.
"Semua itu pegangannya aturan, kalau aturannya boleh ya silakan. Jangan presiden tidak boleh ini, berkampanye itu boleh, memihak juga boleh, tapi kan dilakukan atau tidak dilakukan itu terserah individu masing-masing," tandas dia.
Kemudian, Jokowi mengungkapkan apabila seorang presiden hendak turut berkampanye dan berpihak kepada pasangan calon, maka dia harus mengambil cuti dan tidak menggunakan fasilitas negara. (agr/aag)