- Antara
Respons Ganjar soal Guntur Bilang Jokowi Diapain Nanti Terserah: Bisa Lah
Jakarta, tvOnews.com - Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo memberikan tanggapan atas pernyataan Guntur Soekarnoputra mangenai nasib Presiden Jokowi, jika Ganjar-Mahfud menang dalam Pilpres 2024.
Diketahui Guntur menyatakan bahwa jika Ganjar berhasil menjadi Presiden dalam Pilpres 2024, maka bebas melakukan apapun karena memiliki hak prerogatif.
"Memenangkan Ganjar dan Mahfud menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia, kalau itu sudah tercapai kekuasaan dan hak prerogatif ada di Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Baru yang lain mau kita apa-apain itu gampang, termasuk Jokowi itu mau kita apain," ujar Guntur dalam kanal YouTube Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo dikutip Selasa (30/1/2024).
Menjadi seorang Presiden dan memiliki hak prerogatif, harus benar-benar memutuskan dan bertindak dengan apa yang bisa dilakukannya. Menurutnya, ada hal yang lebih penting didahulukan untuk memenangkan Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024. Baru setelah itu mereka bisa melakukan langkah selanjutnya.
"Ini kan banyak macam-macam, ada yang minta pemakzulan, ada yang minta ini, minta itu. Sudahlah kita lupakan saja itu dulu, yang penting sekarang menurut ajaran Bung Karno yang tidak bisa ditunda-tunda menangkan dulu Ganjar Pranowo-Mahfud MD," lanjut Guntur.
Terkait dari pernyataan tersebut, Ganjar menyebutkan bahwa semuanya memang bisa diatur jika dirinya dan Mahfud menang dari Pilpres 2024.
"Bisa lah, kan gini yang bersaing dan bertanding itu kan sesama anak bangsa. Kebetulan hari ini 3 paslon. Tiga-tiga nya berkewarganegaraan Indonesia, tiga-tiganya sebenarnya kita bersaudara," ujar Ganjar pada awak media di Ambon, Maluku, dikutip Selasa (30/1/2024).
Menurut Ganjar, jika tidak sedang berkonsentrasi dalam Pilpres, maka ketiga calon tersebut bisa duduk bersama dan berdiskusi dengan tenang. Tapi menurutnya, nuansa Pilpres memang dominan.
"Kalau hari ini ketiga pasang itu tidak bertanding dan kita ketemu, pasti kita bisa ngopi bareng, diskusi bareng kok, tapi karena sekarang sedang bertanding, maka nuansa kontestasinya memang dominan, dan itu biasa saja," terang Ganjar.
Ganjar meluruskan bahwa yang dimaksud Guntur 'dapat diurus jika Ganjar dan Mahfud menang' adalah pasangan calon yang kalah tidak mungkin ditinggalkan.
"Maka kalau salah satu sudah menang katakan, saya menang sama Pak Mahfud, bagaimana mereka bisa kita urus? Jelas lah, jelas lah sesama anak bangsa masa nggak gitu ya," jelas Ganjar.
"Artinya pasti beliau-beliau juga pilihan-pilihan dari masing-masing partai yang terbaik, putra terbaik, maka pasti akan kita ajak bicara, nggak mungkin kita tinggalkan," sambungnya.
Selain itu, Ganjar juga menyampaikan maksud 'mengurus' dari apa yang dikatakan Guntur, bukan hanya berupa ajakan kerja sama saja. Namun hal tersebut juga dapat berupa oposisi.
"Bisa saja kita partnership dengan mereka atau kemudian jangan-jangan dengan pola check and balance model seperti oposisi itu juga bisa dilakukan, karena itu menyehatkan," paparnya.
Ganjar khawatir jika pemerintah tanpa oposisi, karena menurutnya koalisi akan menjadi gemuk dan tidak menyehatkan.
"Jadi orang akan bicara 'wah ini jadi gemuk sekali dan oligarki sih', kan pasti rakyat nggak suka. Jadi kita ajak terlibat untuk menyehatkan kondisi bangsa agar cepat lebih maju," pungkas Ganjar.