Sri Mulyani Blak-blakan ke Warga: Yang Dapat Bansos Harus Tahu dari Mana Uangnya.
Sumber :
  • istimewa

Sri Mulyani Blak-blakan ke Warga: Yang Dapat Bansos Harus Tahu dari Mana Uangnya

Jumat, 2 Februari 2024 - 21:23 WIB

Jakarta, tvOnenews.com -  Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani blak-blakan ke warga Indonesia. Ia menegaskan bahwa pengelolaan keuangan negara dari APBN harus transparan.

Hal ini kata dia, karena masyarakat berhak mengetahui asal dan penggunaan anggaran untuk apa, satu di antaranya bantuan sosial.

Selain itu, Menkeu katakan, APBN alias uang rakyat ini bersumber dari pajak, bea cukai, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). 

Bahkan, investasi yang dibelanjakan melalui kementerian dan lembaga, maupun transfer dana desa.

"Itu semuanya menggambarkan bagaimana kehadiran negara, karena masyarakat kita mungkin sering merasakan negara hadir itu menjadi dianggapnya hanya retorika," bebernya saat Peresmian Rumah Susun Jayapura, Kamis (1/2/2024).

Bahkan dia juga katakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bertanggung jawab untuk menyampaikan ke masyarakat secara konkret soal arti kehadiran negara dan memupuk pemahaman masyarakat akan pentingnya APBN.

Hal ini, menurut dia, diperlukan karena masyarakat juga berkontribusi pada keuangan negara melalui pembayaran pajak sehingga berhak tahu asal muasal serta realisasi belanja pemerintah, termasuk bantuan sosial.

"Masyarakat juga akan ikut, tentu dalam hal ini mengawasi, ikut memiliki karena mereka kalau yang mampu membayar pajak dan tentu mereka ingin tahu uang pajaknya untuk apa. Sedangkan yang tidak mampu, mendapat bantuan dari pemerintah dan mereka harus tahu uangnya dari mana," pungkasnya.

Selain itu, Sri Mulyani sampaikan, hal ini ditujukan untuk menciptakan suatu iklim akuntabilitas dan rasa memiliki masyarakat terhadap negara, mengingat negara ini dibangun dengan suatu perjuangan gotong-royong.

"Kita terus juga harus memupuk rasa gotong-royong ini dengan salah satunya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas," ucapnya. 

Sebelumnya, Sri Mulyani buka suara soal polemik bantuan langsung tunai (BLT) di tengah kampanye Pilpres 2024. 

Teranyar, pemerintah menggelontorkan Rp 11,25 triliun anggaran untuk BLT yang akan diberikan pada Februari mendatang.

Setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan mendapatkan uang senilai 200 ribu per bulan untuk periode Januari-Maret, artinya total BLT yang diterima KPM di Februari sebesar Rp 600 ribu. 

Di samping itu, Sri Mulyani menegaskan, bantuan yang diberikan pemerintah merupakan instrumen dalam APBN.

"Bansos itu adalah instrumen dalam APBN, APBN adalah undang-undang. APBN itu dibahas bersama seluruh partai politik di Senayan (DPR), dan sesudah menjadi undang-undang dia menjadi instrumen negara," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Selasa (30/1/2024).

Lanjut dia menjelaskan, total anggaran bansos 2024 sudah tembus Rp 496 triliun. Angka itu naik Rp 20 triliun dari anggaran 2023 sebesar Rp476 triliun.

Di sisi lain, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu akui, belum tahu anggaran BLT itu akan diambil dari pos mana. 

Dia mengaku, Kemenkeu masih sibuk mengutak-atik anggaran, mencari pos yang bisa direalokasi.

"Tentunya kita akan carikan (pos mana yang bisa direalokasi) dan itu APBN-nya akan tetap bisa fleksibel," ujar Febrio di Kantor Kementerian Koordinasi Perekonomian, Senin (29/1/2024).

Selain itu, Febrio ungkapkan, APBN bersifat fleksibel untuk merespons ketidakpastian. 

Apalagi untuk menjadi bantalan sosial masyarakat yang disebabkan oleh gejolak global maupun domestik. (aag)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
13:42
13:57
09:23
08:45
04:17
03:41
Viral