- istimewa
Jelang Debat Pamungkas Capres, Mencuat Isu Politik Gentong Babi Ala Jokowi di Medsos
Jakarta, tvOnenews.com - Jelang debat pamungkas Capres atau debat capres terakhir, mencuat pula isu Politik Gentong Babi ala Jokowi, di media sosial (Medsos).
Mirisnya, isu tersebut dilampirkan sebuah foto Presiden Jokowi sedang membawa gentong yang berisikan babi.
Sontak, hal ini menyita perhatian publik hingga menuai komentar menohok netizen, di medsos Isntagrma.
Dari pantauan tvOnenews, foto tersebut juga ada bertuliskan 'Pork Barrel.' Bahkan akun yang mengunggah foto tersebut menuliskan keterangan.
"Kita semua dikecewakan oleh pergerakan Presiden Jokowi menjelang Pemilu Serentak 2024. Ketidaknetralan Presiden sangat berpotensi merusak demokrasi dan mengangkangi suara rakyat dalam menentukan pilihan pada tanggal 14 Februari 2024."
"Presiden Jokowi secara terang-terangan menggunakan bansos demi kepentingan elektabilitas sementara yang diduga kuat untuk memenangkan Politik Dinastinya," tulis akun media sosial (medsos) instargam bem_si (Bem SI) seperti yang dikutip tvOnenews, Minggu (4/2/2024).
Selain itu, slide foto kedua mereka juga menuliskan bahwasanya, dalam kajian politik ada istilah politik gentong babi (park barrel politic).
Istilah politik ini dipakai untuk menggambarkan peristiwa politik di mana distribusi sumber daya seperti anggaran dalam bentuk hibah atau bansos kepada kosntituen oleh elit.
"Biasanya politik gentong babi lebih menggunakan kebijakan-kebijakan populis yang justru seringkalo malah mengabaikan azas manfaat dari satu kebijakan,"
"Dengan adanya program populis tersebut, penguasa dapat menanamkan romantisme kepada masyarakat," tulisnya di dalam slide kedua foto.
Bahkan mirisnya, pada slide ketiga mereka juga menuliskan dalam unggahannya soal Rakyat Dipikat Pakai Bansos.
"Di masa kampanye Pemilu 2024 kali ini, Jokowi mengkucurkan Rp11 triliun bansos, bansos sebagai praktok politik gentong babi menimbulkan suatu efek personalisasi terhadap public goods," tulisnya.
"Seola-olah Jokowi merupakan ratu adil yang benar-benar memperhatikan kebutuhan rakyat. Padahal, di balik bansos ada kepentingan politis untuk menjada loyalitas dan eksistensi Jokowi."
Di samping itu, mereka juga menuliskan ihwal 'Siapa yang Diuntungkan?'
Tajuk tersebut dituliskan di slide ketiga, di mana isinya menjelaskan bahwa jelas sekali yang diuntungkan atas praktik ini adalah pihak pertahana yang memiliki akses dan otoritas untuk mengelola sumber daya publik.
"Rakyat sadar betul siapa yang menjadi boneka kayu pihak pertahana," tulisnya sambil menerakan link berita soal Politisasi Bansos.
Tak hanya itu saja, akun tersebut juga jelaskan, bahwa last minute pemilu, rakyat semakin bisa melihat jelas bahwa jokowi melahirkan kebijakan yang tidak sepenuhnya berangkat dari public interest.
Akan tetapi, mereka katakan, lebih berupa menghadirkan untuk kepentingan elektabilitas penerusnya.
"akhinrya rakyat bisa berpikir dan meyimpulkam bahwa Jokowi tidak hanya jadi presiden tetapi jadi bekingan dan juru selamat," tulis mereka.
Slide terakhir mereka menuliskan, 'Jangan Menjadi Babi dalam Gentong'
"Seharusnya Jokowi beserta menter-menterinya yang ingin terlibat dalam kontestasi Pemilu 2024 berhenti bermain babi dalam gentong dengan mundur dari jabatannya. Sehingga dengan begitu otoritas dan wewenang sebagai pejabat publik tidak dipakai untuk kepentingan elektabilitas kontestasi politik," jelasnya.
Sontak hal ini ramai dikomentari netizen di dalam kolom komentar.
"Sehat-sehat nggeh bapak jokowi, sabar yaa pak," tulis netizen.
"Min bukannya bansos udah ada dari dulu ya? Sebagai keluarga yang nggak pernah macet bansosnya agak nggak setuju si, soalnya di desa aku lancar jaya bansos, mulai dari PKH anak sekolah dan bansos untuk lansia lancar kok nggak cuma waktu pilpres ini aja," tulis netizen lagi.
"RUU perampasan Aset kalian kemana aja?? Kok sekarang baru koar-kora, apa habis dapat ceperan," tulis netizen kembali. (aag)