- tim tvOne - Julio
Buntut TNI-Polri Disentil, Dudung Ingatkan Megawati: BIN Juga Dong!
Jakarta, tvOnenews.com - Buntut TNI-Polri disentil Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri agar tak menindas rakyat. Sontak membuat eks Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman angkat bicara.
Dudung ingatkan Megawati jangan TNI-Polri saja yang disentil, namun BIN juga dikoreksi.
Bahkan ia menilai pernyataan Megawati tendensius, karena sampai saat ini TNI dan Polri berkomitmen menjaga netralitas.
"Ya kalau setahu saya sampai saat ini pun TNI maupun Polri masih berkomitmen menjaga tentang netralitas, ya. Saya punya keyakinan mereka punya sapta marga, sumpah prajurit, dan wajib TNI dan Tribrata," ujar Dudung kepada wartawan usai debat capres, di JCC, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).
"Jadi, pernyataan Bu Mega kalau menurut saya itu kan tendensius menurut saya, tuduhan yang tidak berdasar, ya. Tuduhan yang tidak berdasar. Menurut saya TNI-Polri tidak usah takut dengan ocehan-ocehan seperti itu, yakini aja bahwa kita netral, gitu," sambung.
Lanjutnya mengatakan, Megawati seharusnya menyebutkan semua aparat penegak hukum di Indonesia untuk menjaga netralitas, termasuk juga BIN. Megawati, katanya, tidak menyinggung soal netralitas BIN.
"Kemarin enggak dibilang juga kok BIN nya kok netral, harusnya bilang juga dong BIN juga netral," pungkasnya.
Saat ditanyai apakah BIN tidak netral, Dudung menjelaskan kenyataan tersebut soal pakta integritas Kabinda Papua.
Dirinya melanjutkan bahwa belum ada bukti bahwa TNI-Polri tidak netral.
"Pernyataan tentang kabinda itu salah satu, itu darimana itu? Dari BIN kan? Harusnya Bu Mega juga ngomong begitu dong, kan begitu kan. Kalau TNI-Polri belum ada buktinya, belum ada faktanya, ya. Saya yakin TNI-Polei nggak usah takut," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Achmad Baidowi atau Awiek menjelaskan terkait pernyataan Megawati tersebut.
Dia heran lantaran pernyataan Megawati dianggap merendahkan atua menghina TNI-Polri.
"Menghinannya di mana, ya memang akun-akun medsos yang nggak bertanggungjawab itu kan seringkali memutarbalikkan fakta," ucap Awiek.
Awiek menilai Megawati hanya mengingatkan TNI-Polri dan ASN agar menjaga netralitas.
Menurutnya, Megawati hanya mengingatkan agar TNI-Polri dan ASN tidak menggunakan kekuasaannya untuk menakut-nakuti rakyat.
"Yang disampaikan Bu Megawati mengingatkan TNI dan Polri termasuk ASN untuk menjaga netralitas, jangan menggunakan kekuasaan yang dimiliki untuk menakut-nakuti rakyat, itu hal yang bagus sebenarnya," ujar dia.
Awiek menyebut pernyataan Megawati di acara Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud juga sebagai warning.
Dia menyampaikan Megawati mencoba mengingatkan tugas TNI-Polri dan ASN sebagai abdi negara dan abdi rakyat.
"Mereka itu siapa? Mereka itu abdi negara yang mengabdi kepada negara, itu maksudnya, mereka itu siapa? Abdi rakyat, abdi negara yang harus mengayomi rakyat, bukan mengintimidasi rakyat. Maka yang kemarin disampaiakn lebih kepada psywar, warning, agar TNI-Polri sesuai dengan koridornya," pungkasnya. (aag)