- Istimewa
Soal Tewasnya Dante Anak Tamara Tyasmara, Pakar Psikologi Forensik: CCTV Saja Tidak Cukup Tangkal Aksi Kejahatan Kekerasan
Jakarta, tvOnenews.com - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel berpendapat keberadaan CCTV tidak cukup untuk menangkal aksi kejahatan. Menurut dia, perlu adanya kelengkapan sistem keamanan.
"CCTV hanyalah salah satu subsistem keamanan. Di samping CCTV, perlu disiagakan tim reaksi cepat yang terus-menerus memantau area yang dicakup oleh CCTV," ujar Reza melalui keterangannya, Sabtu (10/2/2024).
Reza merujuk pada kasus tewasnya Dante (6) anak dari artis FTV Tamara Tyasmara.
Menurut Reza, peristiwa tersebut menunjukkan bahwa mengandalkan CCTV semata tidak cukup kuat untuk menangkap aksi kejahatan.
Pernyataan itu dibuktikan dengan tidak adanya respons kegentingan dari pihak kolam renang untuk menolong Dante.
Pembelaan keluarga Yudha Arfandi terkait neninggalnya Dante. Dok: viva.co.id
Padahal dari total rekaman 2 jam 1 menit, kata dia, bermenit-menit Dante ditenggelamkan berulang kali.
Oleh karena itu, Reza berpendapat CCTV sebaiknya tidak diletakkan di tempat tersembunyi jika keberadaannya ditujukan untuk mencegah kejahatan.
"CCTV harus diperlihatkan agar calon kriminal tahu bahwa ia diawasi sehingga setidaknya urung beraksi di lokasi tersebut," kata dia.
Reza mengatakan dengan kelengkapan sistem keamanan (CCTV dan tim reaksi cepat) baru bisa diharapkan bahwa gelagat situasi kritis akan dapat dicegat selekas mungkin begitu terpantau lewat CCTV.
Situasi kritis dimaksud bisa berupa kecelakaan (anak terpeleset lalu tenggelam di kolam renang) atau kejahatan lainnya seperti kasus Dante.
Dalam kasus Dante, Reza menyebut nasib malang yang dialami anak usia enam tahun tersebut boleh jadi turut disebabkan oleh posisi CCTV yang tersembunyi dan tidak adanya subsistem yang siaga memonitor tangkapan visual CCTV.
Menurut Reza, kelemahan itulah yang mungkin berhasil dibaca oleh tersangka pelaku.
"Dia (pelaku) tidak melihat ada CCTV di lokasi ada CCTV di lokasi dan berasumsi tidak ada yang mengawasi tindak-tanduknya," terang Reza.
Reza mengatakan jika tersangka menyimpulkan hal demikian setelah beberapa kali mempelajari lokasi, maka tewasnya Dante telah direncanakan oleh tersangka pelaku.
“Jika benar begitu, inilah petanda adanya perencanaan di balik dugaan pembunuhan terhadap Dante," imbuhnya.
Di sisi lain, lanjut Reza, CCTV juga punya kelemahan. Studi menyimpulkan CCTV jitu untuk menangkal kejahatan properti seperti pencurian. Akan tetapi, CCTV kurang ampuh mencegah kejahatan kekerasan.
"Pasalnya, kejahatan kekerasan kerap bersifat impulsif dan terjadi seketika di lokasi tanpa pemikiran ataupun perencanaan sebelumnya," pungkasnya. (ant/nsi)