- istimewa
Pengamat Terorisme Ulta Levenia: Pernyataan Connie Tak Mencerminkan Seorang Akademisi
Jakarta, tvOnenews.com - Peneliti dan pengamat terorisme, Ulta Levenia Nababan menyayangkan penyebaran hoaks dan pencemaran nama baik yang diduga dilakukan oleh Connie Bakrie atau yang bernama asli Rahakundini Lapetrini.
Ulta menyampaikan, sebagai sesama akademisi, sikap dan pernyataan Connie Bakrie sangat mengecewakan dan tidak layak disampaikan dari mulut seorang yang mengaku akademisi.
"Pernyataan Ibu Connie sangat mengecewakan bagi saya pribadi dan juga saya yakin banyak akademisi lain yang sependapat. Karena sebagai seorang yang menggeluti bidang serupa dengan Ibu Connie, dahulu beliau masih bisa dianggap seorang pakar, namun saat ini banyak pernyataan beliau yang hanya bersifat provokatif yang kejam,” ujarnya kepada awak media di Jakarta, Selasa (13/2/2024).
Sebelumnya, pengamat militer Connie Bakrie menyebutkan bahwa calon presiden Prabowo Subianto hanya menjabat dua tahun dan akan diteruskan oleh anak presiden Joko Widodo yang juga calon wakil presiden Prabowo yaitu, Gibran Rakabuming Raka.
Pernyataan tersebut ia sampaikan berdasarkan informasi dari ketua TKN Rosan Roeslani. Dalam forum itu, Connie Bakrie juga menyatakan kemungkinan Jokowi akan meracuni Prabowo lebih cepat dari dua tahun.
Sementara Rosan Roeslani telah melayangkan laporan ke Bareskrim terkait pencemaran nama baik oleh Connie Bakrie tersebut.
Selain itu, menurut Ulta, Connie Bakrie juga diduga turut menyebarkan hoaks mengenai dugaan korupsi pengadaan pesawat Mirage 2000-5 yang dibatalkan oleh Kemenhan.
Pada Senin, 11 Februari 2024, Kemhan bersama Hotman Paris Hutapea sebagai kuasa hukum meyampaikan dalam jumpa pers bahwa akan menyelidiki asal penyebaran hoaks yang merugikan Kemhan tersebut.
"Dalam pernyataan yang bersifat tudingan tidak berdasar, Ibu Connie juga menyatakan bahwa Pak Prabowo telah menerima sejumlah fee yang dibawa secara cash dengan pesawat jet pribadi dari Qatar, padahal hal ini belum jelas sumbernya, dan Kemhan menyatakan hal tersebut adalah Hoaks," katanya.
Ulta menambahkan, sangat disayangkan sebagai seorang yang mengaku akademisi, Connie tidak melakukan pengecekan terlebih dahulu informasi yang akhirnya dia sampaikan kepada publik sebagai sebuah hoaks dan merugikan masyarakat.
Menurutnya, sumber yang dimaksud Ibu Connie adalah artikel dari sebuah situs luar negeri yang bernama Meta Nex, namun kenyataannya situs tersebut tidak fokus dalam politik pertahanan, maupun kebijakan luar negeri, dan setelah di cek kembali berita yang menyebutkan Prabowo itu tidak ada di situs tersebut.
"Sebagai sesama akademisi, saya kira Ibu Connie tidak kritits dalam melakukan pengecekan sumber informasi dan tidak layak ditiru oleh akademisi muda seperti saya," pungkas Ulta. (aag)