Bahas Dendam Bersama Deddy Corbuzier, Prabowo Subianto Jujur soal Hoaks.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier

Bahas Dendam Bersama Deddy Corbuzier, Prabowo Subianto Jujur soal Hoaks

Rabu, 14 Februari 2024 - 03:05 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Calon presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto membahas dendam bersama Deddy Corbuzier di sebuah tayangan YouTube.

Prabowo mengingatkan kepada masyarakat agar tidak menyimpan dendam hingga jujur soal hoaks pada Pemilu 2024.

Menurutnya, jika memelihara dendam hanya akan membuang energi yang tidak perlu.

“Pendekatan yang memahami hidup sebenarnya. Dalam arti lebih baik punya kawan dan kita berusaha jangan bikin musuh. Dan artinya tidak perlu dendam,” ucap Prabowo dalam podcast Deddy Corbuzier yang tayang di YouTube, Selasa (13/2/2024).

Prabowo menjelaskan Indonesia memiliki beragam budaya, sehingga kunci utamanya adalah persatuan. 

Terlebih, di tahun politik yang rentan dengan berita-berita hoaks yang menimbulkan kegaduhan. 

Prabowo menganalogikan, Indonesia adalah rumah bagi seluruh warganya, sehingga wajar jika terdapat perbedaan dalam pilihan.

“Kita ini satu keluarga, nusantara. Kalau kita ada perbedaan, keluarga pasti ada perbedaan. Kita semua keluarga, keluarga Indonesia. Perbedaan itu biasa,” ujar Prabowo.

“Nanti kita harus bersatu. Itu kuncinya. Harus rukun. Masa kita mau dendam. Dendam itu menghabiskan energi. Kalau saya itu. Orang gak suka sama kita yasudah, terima kasih. You go your way, I go my way,” lanjutnya.

Sementara itu, Prabowo membahas kebijakan politik luar negeri (polugri) Indonesia.

Prabowo menururkan bahwa saat Indonesia sudah berada dalam jalur yang benar dengan tidak memihak pada blok mana pun.

“Jaga hubungan politik dengan siapa pun. Ini warisan dari pendiri-pendiri bangsa kita. Tradisi Indonesia, jati diri Indonesia sebagai negara dan bangsa adalah tidak mau ikut blok-blokan. Tidak ikut blok komunis, kapitalis, kita mau non-blok. Kita bebas dan aktif. Saya kira ini yang terbaik. Tidak bermusuhan," tegasnya.

Menteri Pertahanan RI tersebut melanjutkan kebijakan polugri terbaik adalah menjadi tetangga yang baik bagi negara tetangga.

“Itu yang saya belajar dari sejarah, the best policy is the good neighbor policy. Jadi, tetangga yang baik. Saya kira efektif. Hubungan kita sekarang baik dengan tetangga-tetangga kita. We have common interest. Kalau ada perbedaan atau gesekan mari kita bicarakan sebagai teman, sebagai kawan. Kita negosiasi,” tukasnya.(lpk)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:33
07:01
06:26
01:11
02:39
02:22
Viral