- Istimewa
Sutradara hingga 3 Pakar Hukum Tata Negara Film Dirty Vote Dipolisikan, Menohok Butet Kartaredjasa Singgung Orde Baru
Menurutnya, pelaporan ini menjadi awal datangnya orde baru.
"Awal Desember saya sudah bilang selamat datang orde baru. Jadi orde baru udah lahir ini udah nyata. Dikit-dikit diintimidasi melalui instrumen negara, di mana instrumen negara dikuasai oleh Presiden, sudah jelas. Menurut saya real The New Orde Baru," tutur Butet.
"Kasihan pak polisi akeh gaweane lho. Gaweane nambah nasehati rektor-rektor untuk memuji Presiden. Polisi penyelenggara ketertiban umun. Tambah kerjaan kasihan, kasihan pak polisi kita butuh polisi tapi sesuai tugasnya," sambungnya.
Film Dirty Vote, Mahfud MD: Itu Fakta yang Dijahit dengan Baik
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD turut menanggapi film dokumenter berjudul Dirty Vote.
Film hasil karya sutradara Dandhy Dwi Laksono dinilai beberapa pihak sebagai upaya oportunis di masa tenang kampanye.
Film ini juga menampilkan tiga pakar hukum tata negara yakni Feri Amsari, Bivitri Susanti dan Zainal Arifin Mochtar.