- Tim Tvone-Didi Syachwani
Pelajar SMP di Sampit Dikeroyok 30 Orang Kakak Kelas Hingga Pingsan
"Ini saya anggap sudah perbuatan kriminal dan saya tidak mau kalau penyelesaiannya hanya di sekolah, tapi harus melalui jalur hukum. Untung saja kejadiannya di sekolah, coba kalau di luar sekolah, mungkin anak saya bisa lebih fatal," kata Yusuf.
Sementara itu kepala sekolah SMPN 4 Sampit, Suyatmi, mengaku sangat menyesalkan sekali kejadian ini dan secara jujur diakuinya jika peristiwa ini tidak terpantau sama sekali oleh para guru.
"Kami para guru saat itu kebetulan tengah sibuk mengisi nilai e-raport siswa yang baru saja menyelesaikan ulangan sekolah," kata Suyatmi.
Pihak sekolah memang tidak meliburkan siswa, sebab para guru masih berkepentingan dengan para siswa yaitu melakukan remedial atau ulangan perbaikan bagi siswa yang nilainya rendah. Selama mengisi waktu para siswa di sekolah, akhirnya diadakan acara pertemuan kelas, pertandingan olahraga dan berbagai lomba seni seperti lomba menyanyi dan membaca puisi.
Soal penyebab terjadinya pengeroyokan itu, Suyatmi membantah jika penyebabnya adalah pemalakan, tapi akibat terjadi kesalahpahaman antara korban dan kakak kelas.
"Masalahnya sebenarnya hanya sepele, yaitu akibat saling tatap mata antara korban dengan kakak kelasnya. Rupanya tatapan mata korban dianggap sebagai sebuah bentuk tantangan oleh kakak kelasnya," terang Suyatmi.
Atas kejadian ini, menurut Suyatmi, pihak sekolah tentunya akan memberikan sanksi kepada para pelaku pengeroyokan itu, namun dirinya berharap supaya persoalan ini bisa diselesaikan secara damai dan dirinya siap untuk memediasikan kedua belah pihak.