- Tim tvOne/Julio Trisaputra
Kata Gibran Soal Makan Siang Gratis Pakai Anggaran Subsidi BBM: Saya Belum Dilantik Kok Sudah Ribut
Jakarta, tvOnenews.com - Cawapres 02, Gibran Rakabuming Raka, buka suara terkait ramainya wacana pencabutan subsidi BBM untuk merealisasikan program makan siang gratis.
Putra sulung Presiden Jokowi ini menegaskan hal itu baru dilakukan perhitungan.
Ia pun menyebut bahwa capres dan cawapres Pilpres 2024 belum dilantik, tetapi sudah pada ribut soal pencabutan subsidi BBM.
“Nanti kami kaji lagi [pencabutan subsidi BBM] nggeh, anggarannya, sasarannya, tenang saja nggeh. Saya belum dilantik sudah pada ribut ya, tenang saja nggeh,” ujar Gibran ditemui seusai upacara HUT ke-279 Kota Solo di Taman Balekambang Solo, Jawa Tengah, Sabtu (17/2/2024).
Gibran menegaskan saat ini fokusnya adalah mengawal perhitungan real count KPU RI.
Menurut dia, program paslon 02 Prabowo-Gibran akan dijalankan dan dikaji dengan baik.
“Ini fokusnya sekarang adalah perhitungan real count. Yang seperti itu program-program pasti dijalankan, dikaji dengan baik,” katanya.
Dia menambahkan yang penting program visi misi kampanye bisa bermanfaat untuk masyarakat luas. Ia pun meminta masyarakat untuk bersabar.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko memastikan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 itu serius merealisasikan program makan siang dan susu gratis.
"Kami serius dan karena itu, program ini memerlukan perencanaan yang matang sejak jauh hari, dan kami sudah mulai bekerja untuk itu," kata Budiman dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Keseriusan itu, lanjut Budiman, ditunjukkan dengan melakukan proyek percontohan atau pilot project program tersebut di beberapa tempat, salah satunya di Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam proyek percontohan tersebut, TKN mengandalkan satu dapur di sebuah rumah makan untuk melayani 16 siswa di setiap sekolah. Total siswa yang mendapatkan susu dan makan siang gratis dalam proyek percontohan tersebut sebanyak 3.500 orang.
Budiman pun tidak menampik bahwa realisasi program itu tidaklah mudah. Hal itu karena program tersebut memerlukan bahan pangan dan tenaga sumber daya manusia (SDM) yang banyak untuk diberlakukan secara nasional.
Namun demikian, dia yakin program itu akan berdampak pada perbaikan gizi SDM dan perputaran ekonomi di tingkat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Potensi penerima manfaatnya hingga 82,9 juta anak sekolah se-Indonesia, maka program ini akan menjadi sangat masif dan berdampak positif bagi banyak sektor di Indonesia," ujar Budiman.
Karena dinilai banyak memberikan dampak positif, dia memastikan program tersebut akan bergulir setelah pasangan calon Prabowo-Gibran dinyatakan memenangi Pilpres 2024 dan dilantik pada Oktober mendatang. (ant/ebs)