- Azmi Samsul Maarif-Antara
Ada Simulasi Program Makan Gratis Rp15 Ribu per Porsi di Tangerang, Menunya Nasi Semur Telur hingga Gado-gado
Tangerang, tvOnenews.com - Ada simulasi penerapan program makan siang gratis Rp15.000 per porsi.
Simulasi ini digelar ini SMPN 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis (29/2/2024). Penerapan program ini langsung dicek oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Agenda hari ini kami melihat simulasi penerapan makan dengan biaya sebesar Rp15.000 per porsi. Saya melihat di tiap-tiap kelas dan ini salah satu sekolah yang volunteer menyiapkan makanan untuk anak-anak," ujar Airlangga.
Dari hasil peninjauannya, Airlangga mengklaim sistem pembagian makanan sehat bagi pelajar ini cukup baik.
Pasalnya, dia menilai paket makanan yang disediakan memiliki kandungan gizi yang cukup baik kalori maupun protein.
Semua menu yang terdiri dari nasi ayam, nasi semur telur, siomay dan gado-gado dihargai Rp15.000 per porsi.
Airlangga menyebut simulasi program makan siang gratis yang dilangsungkan di sekolah negeri di daerah Kabupaten Tangerang ini akan menjadi percontohan bagi daerah lain apabila program tersebut sudah terealisasikan.
"Karena sekolah ini volunteer, jadi kita membuka siapa saja yang membuka volunteer ini. Jadi pak bupati menyiapkan tiga tipe sekolah yang ada di sini, yaitu perkotaan, pedesaan dan pesisir," katanya.
Airlangga mengatakan program ini sudah mulai disiapkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Namun, untuk pelaksanaan simulasi ini biaya anggarannya disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui dinas pendidikan setempat.
Sebelumnya, pemerintah pusat mulai mendiskusikan anggaran program makan siang gratis pada pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 di rapat kabinet.
Namun, dari hasil rapat tersebut belum ada keputusan lebih lanjut mengenai skema anggaran program makan siang gratis yang diusulkan oleh pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hingga sejauh ini, pemerintah baru memutuskan untuk membahas program tersebut dalam KEM-PPKF 2025. (ant/nsi)