- Istimewa
Dies Natalis HMI ke-77 Dihadiri Tokoh Nasional, Begini Intruksi untuk Seluruh Kader
Jakarta, tvOnenews.com - Hari jadi atau Dies Natalis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-77 dihadiri sejumlah tokoh nasional hingga deretan menteri.
Pengurus Besar (PB) HMI menggelar malam puncak hari jadi dengan tema 'Bakti HMI untuk Indonesia' di Pos Block, Jakarta, Selasa (5/3/2024) lalu.
Deretan tokoh nasional yang hadir dalam acara itu, yakni Menteri Koordinator PMK Muhadjir Efendy, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo.
Lalu Koordinator Presidium MN Kahmi Ahmad Doli Kurnia beserta jajaran, Kepala Kepolisi Republik Indonesia Listyo Sigit Prabowo, Direktur Pos Indonesia dan Ketua Umum OKP.
Ketum PB HMI Bagas Kurniawan dalam pidatonya menyampaikan bahwa berkat dorongan dan gerakan-gerakan kader pendahulu, HMI telah bertransformasi menjadi organisasi terbesar di Indonesia.
"Dies Natalis HMI ke-77 ini adalah momentum untuk kita melakukan perbaikan-perbaikan sekaligus muhasabah organisasi, HMI sebagai organisasi gerakan Intelektual Muslim harus selalu tampil dengan kreativitas dan inovasi," kata dia.
"HMI sebagai gerakan Intelektual Muslim harus mendorong kualitas kadernya karena kedepan yang menentukan bagaimana organisasi besar ini berlabuh itu adalah kita," lanjutnya.
Bagas lantas menyinggung sosok almarhum Nurchokis Madjid sebagai cendikiawan Islam bukan hanya aset HMI, melainkan bangsa Indonesia.
"Cak Nur memberikan fondasi dan navigasi untuk HMI, bahwa HMI sebagai gerakan Intelektual yang berbasis keislaman keindonesia dan modernisme, yaitu perjuangan untuk terus menjadi organisasi yang berbasis pada kemajuan," jelasnya.
Dia mengingatkan, bahwa saat ini HMI telah memasuki tantangan zaman yang baru.
Menurutnya, zaman dahulu berjuang dengang mengangkat senjata, berperang ideologi dengan nilai-nikai Keindonesiaan.
"Kader (HMI) hari ini dihadapkan pada kompetisi bebas dan diharapkan mampu menciptakan peluang hingga pada tahun 2045 yang akan datang," tambahnya.
Bagas berharap HMI sebagai organsisasi Intelektual harus terus menjaga dan menjadi navigator peradaban,
"Kader HMI harus memiliki 5 knowledge dimension untuk bisa beradaptasi yaitu Dimensi Individu, dimensi organisasi, dimensi pengetahuan kedaerahan, dimensi ke Indonesiaan dan terakhir dimensi Isu Global," ujarnya.(lpk)