- ANTARA/HO-YouTube Kementerian ATR/BPN
Ada Persoalan 2.086 Hektare Lahan di IKN, AHY: Jokowi Sudah Mengingatkan
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku persoalan lahan di Ibu Kota Nusantara atau IKN harus dituntaskan secara clean and clear.
"Dalam kunjungan ke IKN pada pekan lalu, bapak Presiden RI Jokowi juga mengingatkan kepada kita tentang penyelesaian persoalan 2.086 hektare lahan di IKN. Persoalan ini harus segera dituntaskan dengan clean and clear," ujar AHY saat menyampaikan sambutannya dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian ATR/BPN 2024 yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (7/3/2024).
Dengan demikian, para investor memiliki jaminan kepercayaan atas investasinya di IKN.
"Untuk itu saya meminta para pejabat eselon I disupervisi oleh bapak Wakil Menteri/ Wakil Kepala BPN (Wamen ATR/Waka BPN) Raja Juli Antoni untuk segera menyelesaikan tugas ini. Tolong laporkan progresnya kepada saya pada kesempatan pertama," kata AHY.
Sebagai informasi, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional terus mengawal seluruh lahan yang dipersiapkan untuk pengembangan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Pembangunan IKN di Kaltim menjadi representasi Indonesia yang semakin maju dan sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Pemerintah melalui pembangunan IKN ingin menampilkan kehidupan di tengah-tengah hutan dengan ekosistem yang berkelanjutan untuk generasi berikutnya dengan terus mendukung pembangunan IKN.
Kementerian ATR/BPN sampai dengan saat ini telah berupaya juga mengerjakan pekerjaan rumah dan terus berkoordinasi dengan OIKN.
AHY sendiri mendapatkan laporan dari Wamen ATR/BPN, termasuk dari jajaran direktur jenderal (dirjen) mengenai apa yang telah dikerjakan oleh Menteri ATR/BPN sebelumnya Hadi Tjahjanto yang juga terus mengawal dan meyakinkan Kantor Wilayah (Kanwil) ATR/BPN di tingkat Kalimantan Timur yang memberikan dukungan penuh.
Terdapat 9 rencana detail tata ruang (RDTR) IKN yang juga sudah dituntaskan, kemudian ada juga 21 paket pengadaan tanah IKN di mana 10 paket sudah tuntas.
Sedangkan yang 11 paket tersisa progresnya mencapai 80 persen dan tinggal 20 persen lagi yang perlu dikawal dengan baik.
Sebelumnya, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono memastikan akan terus mendukung pembangunan IKN.
Di dalam videonya yang diunggah Jumat (1/3/2024) saat mengunjungi IKN, AHY mengatakan bahwa Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur ini akan menjadi representasi Indonesia yang maju.
Pembangunan IKN ini juga menurutnya sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
"IKN ini akan dibangun secara bertahap dan progresif, bukan hanya sebagai pusat pemerintahan tetapi juga sebagai pusat ekonomi, pusat kebudayaan, pusat pendidikan dan semua representasi Indonesia semakin maju, Indonesia Emas 2045,” kata AHY.
AHY menuturkan, membangun IKN memamng membutuhkan waktu dan proses.
Namun, Indonesia saat ini telah melalui tahapan yang luar biasa. Dia mencontohkan saat pandemi, Indonesia harus berusaha pulih kembali dari beragam kesulitan.
Meskipun begitu, dedikasi belasan ribu pekerja konstruksi di IKN sangat luar biasa.
"Kita semua harus mendoakan dan beri support terbaik agar IKN bisa terwujud," kata dia.
AHY menunjukkan dari bukit di mana dia berdiri, dia bisa melihat pemandangan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Istana Kepresidenan, lapangan upacara HUT RI, dan kompleks perkantoran termasuk kompleks kementerian/lembaga.
Dia menceritakan pengalaman lari pagi di IKN dengan pemandangan alam yang indah, cuaca yang sejuk, serta dikelilingi bukit-bukit hijau.
AHY meyakini IKN akan semakin hijau jika pembangunan telah rampung.
"Kita sangat senang dan bangga jika kita punya visi kebudayaan, peradaban, dan juga karena visi misi Presiden Jokowi dan kita semua pemerintah adalah menghadirkan ibu kota yang cerdas, smart city, forest city karena bukan hanya nanti akan menjadi kota cerdas tapi juga sangat ramah lingkungan," ujar AHY.
Pemerintah melalui pembangunan IKN ingin menampilkan kehidupan di tengah-tengah hutan dengan ekosistem yang berkelanjutan untuk generasi berikutnya.
"Sudah saatnya Indonesia mengedepankan energi terbarukan. Mengapa? Karena kita harus menjadi warga dunia yang bertanggung jawab, untuk bisa hadapi krisis iklim, perubahan cuaca yang sangat ekstrem yg membuat bumi kita semakin kering dan juga banyak masalahnya," tuturnya.(ant/lkf)