Arsip foto - Polisi bersiaga setelah terjadi ledakan di Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jatim, Jalan Gresik, Surabaya, Jawa Timur..
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono/tom

Kompolnas Sorot soal Suara Ledakan Keras di Mako Brimob Surabaya

Kamis, 7 Maret 2024 - 16:34 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ikut menyoroti terkait ledakan yang terjadi di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur di Surabaya. 

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengaku sudah mengirimkan surat klarifikasi pada Senin (5/3/2024) dengan no. B-60/Kompolnas/3/2024 ke Polda Jawa Timur terkait ledakan yang melukai 10 orang personel Polri tersebut.

"Kompolnas mengirimkan surat klarifikasi ke Polda Jawa Timur untuk menanyakan masalah (ledakan) tersebut," kata Poengky saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Penyebab ledakan berasal dari mortir peninggalan perang yang ditemukan masyarakat dan diserahkan ke kepolisian untuk dimusnahkan ikut disorot.



"Tetapi belum sempat dimusnahkan, mortir dan bahan-bahan peledak lainnya yang disimpan di gudang ternyata meledak. Ini blessing in disguise karena tidak ada korban meninggal dunia maupun luka berat," ucap Poengky.

Kompolnas juga berharap Polda Jawa Timur harus memperhatikan keselamatan dengan membangun gudang penyimpanan bahan-bahan peledak yang dibuat sesuai standar agar tidak terjadi lagi kasus ledakan tersebut.

"Kompolnas juga berharap agar pembangunan gudang penyimpanan bahan peledak berjarak cukup jauh dari gedung kantor maupun perumahan," ujarnya.

Sepuluh anggota Polri yang mengalami luka ringan akibat ledakan tersebut didoakan dapat kembali pulih dan segera menjalankan tugas.

Poengky mengungkapkan, selain bersurat, dalam waktu dekat Kompolnas juga melakukan kunjungan kerja ke Polda Jawa Timur, sekalian mengelaborasi kejadian ledakan tersebut agar tidak terulang kembali.

"Kunjungan kerja untuk ke Jawa Timur kami jadwalkan April. Pasti dalam kunjungan kerja nanti akan kami elaborasi semuanya," tutur dia.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Imam Sugianto menyatakan mekanisme penyimpanan bahan peledak di gudang yang berlokasi di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob di Surabaya sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Namun, Polda Jawa Timur memastikan mengevaluasi soal kelayakan gudang penyimpanan bahan peledak untuk mencegah terulang-nya kejadian ledakan di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob.

Bangunan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan peledak sudah didirikan sejak tahun 1951. Usia tempat penyimpanan disebutnya juga sudah uzur.

Ledakan yang terjadi di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jawa Timur menyebabkan 10 personel kepolisian mengalami luka-luka.

Para petugas saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan intensif.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur, ledakan yang terjadi pagi itu diduga karena faktor cuaca yang berdampak pada kelembapan suhu ruang penyimpan.

Bahan peledak masuk ke dalam kategori low explosive, salah satunya adalah bodet atau bom ikan.

Bahan peledak kategori low explosive memang memiliki kerawanan meledak. Polda menyebut bahwa benda tersebut sebenarnya hendak diledakkan oleh petugas.

Namun, Labfor Polda Jatim masih butuh waktu untuk mendapatkan kepastian soal penyebab ledakan tersebut.(ant/lkf)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:00
01:02
01:01
05:31
05:44
01:00
Viral