- ANTARA
Kasus DBD di Jaksel Tertinggi se-DKI Jakarta, Sebegini Jumlahnya, Waspadalah
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Selatan (Jaksel) berjumlah paling banyak di DKI Jakarta.
Hal itu diungkapkan Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dikonfirmasi wartawan, Senin (25/3).
“Saat ini Jaksel sudah tertinggi dibanding wilayah lain,” kata Yudi Dimyati di Jakarta, Senin.
Yudi menjelaskan, kasus DBD di Jaksel saat ini sudah mencapai 221 kasus. Kasus DBD di Jakarta Selatan menjadi yang tertinggi di antara enam wilayah DKI Jakarta lainnya, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Menurut dia, angka kasus DBD mulai meningkat pada awal Januari 2024, yakni 82 kasus. Lalu, pada Februari, kasus DBD meningkat menjadi 206 kasus, dan pada pertengahan Maret 2024 kembali melonjak menjadi 221 kasus.
Yudi menambahkan, jumlah kasus DBD pada tahun ini meningkat dua kali lipat dibanding 2023 dalam bulan yang sama.
"Jumlah kasus meningkat dua kali lipat di bulan yang sama tahun lalu, sama seperti yg disampaikan oleh Kemenkes," kata Yudi.
Terkait gejala orang mengidap DBD, menurut Yudi, hal itu diawali dengan demam tinggi. Yudi pun mengimbau kepada warga yang merasakan gejala DBD agar banyak meminum air putih.
"Selain itu, menurunkan panas dengan kompres dan obat penurun panas, makan makanan bergizi dalam jumlah lebih banyak," katanya.
Berdasarkan data yang ada, kasus DBD di Jakarta Selatan berjumlah 221 kasus, disusul Jakarta Barat 219 kasus, kemudian Jakarta Timur 114 kasus, Jakarta Utara 75 kasus, Jakarta Pusat 50 kasus, dan Kepulauan Seribu dua kasus.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menjelaskan bahwa angka kasus DBD di DKI Jakarta terus melonjak.
Bahkan di Jakarta Selatan mencapai 500 pasien yang terjangkit. "Tensinya, kecenderungannya naik. Terutama di Jakarta Selatan sudah kurang lebih 500," ujar Heru, saat ditemui di Jakarta Barat, Senin (25/3/2024).
Oleh sebab itu, Heru mengimbau warga turut berpartisipasi menjaga lingkungan tetap bersih guna mencegah terjangkitnya nyamuk DBD dan bertambahnya kasus tersebut.
"Maka dari itu kalau bisa masyarakat bersama-sama juga menyemprot, jaga kebersihan, baju-baju di rumah itu jangan digantung terlalu lama dan bisa bersama-sama dengan pemerintah daerah per keluarga itu mengantisipasi DBD, kecenderungannya meningkat," imbaunya.