- Istimewa
Banjir Masih Menjadi Mimpi Buruk Jakarta, DPRD DKI Beberkan Wilayah Rawan Banjir
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menuturkan ancaman banjir pada musim hujan masih menjadi momok di sejumlah wilayah Jakarta.
Kendati demikian, dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta telah mengambil sejumlah langkah antisipasi mencegah banjir di ibu kota.
“Pemprov DKI Jakarta telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi banjir. Antara lain dengan melakukan pengerukan endapan lumpur dan saluran air serta waduk agar bisa menampung air hujan secara optimal,” ujar dia, melansir keterangan resmi, Selasa (26/3/2024).
Ida berharap seluruh pompa air milik pemerintah dalam kondisi baik dan siap dioperasikan sewaktu-waktu.
Saat ini, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta memiliki 465 pompa stasioner yang tersebar di 164 lokasi.
Selain itu, ada 133 pompa mobile yang bisa dipindah ke lokasi banjir. Sewaktu-waktu diperlukan, pompa mobile otomatis tersebut bisa dibawa ke lokasi banjir.
“Dinas Sumber Daya Air juga memiliki satuan tugas beranggotakan 8.000 orang yang siap diterjunkan untuk mengantisipasi banjir. Dengan kesiapan itu, penanganan banjir diharapkan bisa efektif dan enggak sampai satu jam air bisa surut,” tukas Ida.
Berdasarkan pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, terdapat 86 Rukun Warga (RW) di 25 kelurahan yang masuk kategori rawan banjir.
Lokasi kategori rawan banjir terbanyak di wilayah Jakarta Selatan, yakni 10 kelurahan.
Jakarta Timur sebanyak 7 kelurahan, Jakarta Barat sebanyak 5 kelurahan dan Jakarta Utara sebanyak 3 kelurahan.
Ke-10 kelurahan di wilayah Jakarta Selatan yang masuk kategori rawan banjir antara lain 3 titik di Kelurahan Cipete Utara, 2 titik di Kelurahan Petogogan, 2 titik di Kelurahan Cipulir, yaitu Pondok Pinang dan Ulujami.
Lalu, Kelurahan Rawajati 3 titik, Kelurahan Bangka dan 5 titik di Pondok Labu. Paling banyak di Kelurahan Pejaten Timur dan Jati Padang masing-masing 8 titik.
Di wilayah Jakarta Timur paling banyak di Kelurahan Kampung Melayu sebanyak 8 titik.
Disusul Kelurahan Cawang 6 titik, Bidara Cina 5 titik, Kelurahan Rambutan 3 titik dan Kelurahan Cililitan serta Cipinang Melayu masing-masing 2 titik.
Wilayah Jakarta Barat di Kelurahan Tegal Alur sebanyak 5 titik, Kelurahan Rawa Buaya dan Kembangan Utara masing-masing 4 titik. Sedangkan, Kelurahan Kedoya Utara 2 titik dan Kedoya Selatan 1 titik.
Sementara itu, di Jakarta Utara paling banyak di wilayah Kelurahan Pluit, yakni sebanyak 6 titik. Kelurahan Pademangan Barat dan Penjaringan masing-masing 1 titik. (agr/nsi)