- Dok Antara
5 Fakta Sadis Ibu-Ibu Tebas Pedagang di Tangerang, Korban Mengalami Luka Tusuk Fatal Hingga Terpotong-Potong di Tubuh
Jakarta, tvOnenews.com - Fakta sadis ibu-ibu berinisial ND (43) tebas pedagang berinisial RA di Kelapa Dua, Tangerang, dengan samurai.
Hal itu diungkapkan Kapolsek Kelapa Dua Kompol Stanlly Soselisa dalam keterangannya, Rabu (3/4/2024).
Aksi pembunuhan terjadi di toko korban di Jalan Ruko Boutique Borobudur No 57, Bencongan Raya, Kelapa Dua, Tangerang.
Kasus pembunuhan ini terjadi pada Senin (1/4/2024), sekitar pukul 10.30 WIB.
Polisi kini telah menangkap pelaku tersebut.
Pembunuhan sadis ini juga telah viral di media sosial.
Berikut 5 fakta sadis ibu-ibu tebas pedagang di Tangerang dikutip dari berbagai sumber, yaitu:
1. Motif pembunuhan sepele
Kapolsek Kelapa Dua Kompol Stanlly Soselisa menyebutkan, korban mulanya hendak membeli baju di toko korban di Jalan Ruko Boutique Borobudur No 57, Bencongan Raya, Kelapa Dua, Tangerang.
Pelaku mulanya hendak membeli baju koko dan batik di toko tersebut.
Namun, korban meminta pelaku untuk mencopot sepatunya saat masuk ke toko.
"Pelaku tak ingin melepaskan sepatu. Akhirnya pelaku tidak jadi membeli di toko korban lalu meninggalkan toko. Namun pada saat pelaku meninggalkan tempat, pelaku mendengar kata 'tai' yang dikatakan korban," ujar Kapolsek Kelapa Dua Kompol Stanlly Soselisa dalam jumpa pers di Mapolsek Kelapa Dua, pada Selasa (2/4/2024).
Kemudian, pelaku menjadi tersinggung hingga terjadilah cekcok mulut antara pelaku dan korban.
"Karena pelaku merasa terdesak, dia menuju mobil warna putih nopol B 111 NDD. Kemudian pelaku mengambil sebilah samurai terbuat besi stainless sepanjang 50 sentimeter bertuliskan 'baton sword' dengan sarung terbuat dari besi warna hitam dari mobil," jelasnya.
"Pelaku datangi korban dengan tangan kanannya, setelah di depan korban lalu pelaku cabut samurai dari sarungnya dan menusukkan ke korban," sambung dia.
2. Korban ditikam menggunakan samurai panjang
Diketahui korban tewas karena ditikam menggunakan samurai panjang.
Menurut saksi yang ada di lokasi, sempat terjadi cekcok dan adu jotos antara korban dan pelaku.
"Iya pukul-pukulan, sempat dilerai. Setelah dia (pelaku) pergi, saya kira sudah. Ternyata balik lagi bawa sajam. Saya kira pentungan gimana, nggak tahunya itu sajam," ujar saksi bernama Amir.
Ahmad Syehu Ridwan selaku Ketua RW 11 di Jalan Dipati Ukur, Cibodas, Kota Tangerang, mengatakan pelaku sempat panik saat kabur dari amukan warga.
Meski sempat menabrak pengguna jalan lain, pelaku ternyata akhirnya menyerahkan diri ke polisi.
Sampai saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait motif asli pelaku hingga nekat melakukan perbuatan kejam tersebut tersebut.
3. Korban meninggal akibat luka tusuk fatal
Kapolsek Kelapa Dua Kompol Stanlly Soselisa menyatakan, penyebab korban meninggal akibat kekerasan benda tajam..
Stanlly mengatakan korban mengalami luka tusuk fatal di dada kirinya. Korban juga mengalamu luka di alis. Kemudian pada pipi kiri, rahang kiri, dagu kiri, dan dan lutut kiri terdapat luka lecet.
"Pada tulang iga ke-8 kiri depan tampak terpotong. Pada dekat rongga dada kiri tampak terpotong. Pada dinding batang nadi sisi kiri tampak terpotong. Rongga dada kiri berisi darah 900 mililiter," ungkapnya.
4. Korban dan pelaku tidak saling kenal
Stanlly mengatakan modus pembunuhan itu diduga karena sakit hati.
Dia juga membantah ada rumor bahwa korban adalah pengutang ke pelaku atau sempat bertemu pada malam sebelum kejadian.
"Modusnya adalah sakit hati. Keduanya tidak saling kenal, dan baru bertemu antara penjual dan pembeli," imbuhnya.
5. Pelaku terancam 15 tahun penjara
Pelaku dikenai pasal 338 KUHP Sub 351 ayat 3. Pelaku terancam 15 tahun penjara.
Selain itu, polisi menelusuri asal muasal pedang Baton Sword milik ND. Penelusuran ini dilakukan Polsek Kelapa Dua untuk mengetahui alasan pelaku membawa senjata tajam di mobilnya.
"Jadi samurai ini memang dibawa oleh pelaku pada saat sudah ada di kendaraannya. Jadi dia ketika dia cekcok, kalau dilihat dari videonya dia dan keterangannya semuanya ada di mobil dan dibawa oleh pelaku," katanya.
Di sisi lain polisi belum bisa memaparkan alasan pelaku membawa pedang tersebut.
"Untuk sementara kita masih lakukan pendalaman ya untuk dibawa setiap saat atau tidak. Nanti kita sampaikan kembali," tegas dia.(lkf)