- Istimewa
Puluhan Siswa SMK Asal Indonesia Jalani Program Backpacker Keliling 20 Negara
Jakarta, tvOnenews.com - Puluhan siswa sekaligus santri dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Islamic Development Network (IDN) Boarding School di Bogor menjalani program backpacker keliling 20 negara.
IDN Backpacker menjadi program unggul dari sekolah IDN Boarding School yang berpusat di Jonggol, Kabupaten Bogor, itu.
Tercatat ada 64 orang yang ikut program tahun ini terdiri dari 56 siswa dan 8 guru pendamping.
Kepala Sekolah IDN Boarding School Backpacker, Supriadi, menyatakan tujuan program ini adalah melatih mental dan kemandirian siswa.
"Kalau sebelumnya, ketika di sekolah, semuanya serba jadi, ketika backpacker semua serba mandiri, mulai dari belanja ke pasar, masak makanan, mancuci pakaian, membersihkan rumah, dan lain-lain," kata dia dalam keterangannya, Kamis (4/4/2024).
Dia menambahkan, tentu ini menjadi pengalaman berharga dalam melatih mental dan kemandirian di usia mereka.
Supriadi juga mengungkapkan kalau destinasi di setiap negara yang dikunjungi adalah Kedutaan Besar RI dan kampus bergengsi, juga masjid serta tempat-tempat bersejarah.
"Seperti saat napak tilas penaklukkan Konstantinopel di Hagia Sophia, Turki," katanya.
Program Backpacker sudah berjalan dua kali dengan sesi pertama pada 2023 ke Turki dan Arab Saudi.
Sesi kedua pada tahun ini dengan tujuan 10 negara yaitu, ke India, Pakistan, Arab Saudi, Yordania, Turki, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Malaysia dengan estimasi waktu sekitar 6 bulan.
Setiap siswa santri yang terlibat selama mengikuti Program IDN Backpacker juga diwajibkan untuk membuat minimal satu buku dan vlog yang wajib diunggah di akun media sosial.
"Untuk program ini, kami berkoordinasi langsung ke KBRI dan rekan mahasiswa yang ada di negara maisng-masing untuk memudahkan program," tegas Supriadi.
Selain itu, Program IDN Backpacker juga diisi dengan Kegiatan Belajar Mengajar sebanyak empat mata pelajaran: Informasi dan Teknologi (IT), Diniyyah, Bahasa Inggris, dan Tahfidz menghapal Alquran.
Kegiatan KBM berjalan seperti di Indonesia mulai dari jam 08.00 pagi sampai dengan 15.00 sore.
Seluruh siswa sekaligus santri itu mengikuti secara offline bersama delapan guru yang diberangkatkan secara langsung untuk mendampingi saat perjalanan di luar negeri.
"Untuk Sabtu dan Ahad kami fokus ke embassy, ke kampus-kampus, dan tempat wisata bersejarah. Alhamdulillah di India kami sudah visit ke Taj Mahal, Jama Masjid India, Lodhi Garden, Wagah Border. Untuk di Pakistan kami sudah visit ke Badshahi Masjid Lahore, Monumen Pakistan, Khampur Dam, dan Masjid Faishal Islamabad," tuturnya.
Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, mereka juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi di beberapa kota di Arab Saudi seperti di Riyadh dan Jeddah.
Siswa santri itu juga disebutkan melek teknologi dan menekuni pemrograman dan kemampuan robotik hingga mengantongi sertifikat standar internasional.
Para siswanya turut diklaim setara sarjana IT karena sertifikasi, antara lain, Cisco Certified Network Associate (CCNA) dan MTCINE (MikroTIk Certified Internetworking Engineer).
Adapun, IDN Boarding School mengusung jargon 'Jago IT, Pintar Ngaji'.
Selain menjadi santri penghapal Alquran, siswa SMP dan SMK dituntut terampil mengoperasikan perangkat dan sistem jaringan komputer serta internet of things (IoT).
Kemampuan dibuktikan dengan mengajar kepada guru-guru dari sekolah lain yang datang ke sekolah ini.(lkf)