- Freepik
Bukber Jadi Ajang Pamer Bukan Silaturahmi, Begini Hukumnya dalam Islam
Jakarta, tvOnenews.com - Buka puasa bersama (bukber) menjadi salah satu tradisi atau tren yang kerap dilakukan di bulan suci Ramadhan.
Bukber biasanya dijadikan sebagai ajang silaturahmi dengan rekan kerja, teman lama atau mome berkumpul bersama keluarga.
Tak jarang bukber menjadi agenda wajin yanh dilakukan baik umat muslim ataupun npn muslim untuk berkumpul bersama saat waktu berbuka puasa.
Bukber seharusnya menjadi tradisi yang baik karena dianggap sebagai ajang silaturahmi.
Namun belakangan ini beredar sebuah momen bukber yang dijadikan ajang pamer kekayaan atau pencapaian.
Hal tersebut menjadi sorotan karena apa yang dilakukan keluar dari maksud diadakannya bukber.
Sebuah momen bukber yang beredar menunjukkan orang-orang yang pamer kekayaan, mulai dari ponsel yang digunakan hingga kendaraan yang dibawa.
“Segera tayang episode pamer pencapaian, pamer gaji, pamer iPhone, pamer outfit berkedok bukber,” tulis salah satu akun X, dikutip dari Viva pada Kamis (4/4/2024).
Lalu bagaimanakah jika hal tersebut terjadi? Anggota Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Idris Mas'udi pun memberikan tanggapan.
Menurutnya, tradisi bukber adalah hal yang baik. Namun jika dilakukan dengan niat yang tidak baik seperti riya, maka makna bukber akan berubah menjadi buruk.
Idris menyebut ajaran Islam melarang adanya perbuatan riya meskipun saat melakukan ibadah.
Ia mengatakan bahwa perbuatan riya dalam Islam adalah perbuatan dosa.
Untuk itu, Idris mengimbau agar umat muslim menghindari perilaku riya baik yang disengaja atau tidak disengaja.
“Misalnya, dengan menyembunyikan pencapaian, tidak pamer saat ibadah dan selalu mengingat bahwa riya adalah perbuatan dosa besar,” lanjutnya.