Penampakan longsor di Tol Bocimi, Rabu (3/4) malam..
Sumber :
  • Media Sosial X @txtdarisukabumi

Tol Bocimi Hancur-hancuran Belum Genap Setahun Diresmikan, Longsor Jadi Bahan Omongan, Begini Reaksi Netizen

Kamis, 4 April 2024 - 06:57 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Insiden longsor yang terjadi di Tol Bocimi menuju pintu keluar Gerbang Tol (GT) Parungkuda, Kabupaten Sukabumi menjadi sorotan tajam netizen di media sosial.

Sebab, longsor belum genap satu tahun diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), tepatnya Tol Bocimi diresmikan  pada 4 Agustus 2023.

Netizen mempertanyakan mengenai penyebab longsornya jalan tol tersebut.

"Tol Bocimi exit parungkuda ini setahu saya masih baru belum ada dua tahun dibuka. Kalau longsor tanpa ada bencana alam berarti ada kesalahan pada saat perencanaan dan tahu saat pelaksanaan konstruksi di lapangan," demikian keterangan, seperti dikutip dari akun @k4m4lk3r3n, Kamis (4/4/2024).

Sebelumnya, dokumen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengungkap dugaan kesalahan drainase permukaan jalan pada saat perencanaan konstruksi dapat diidentifikasi lewat empat cara.

Yaitu pertama, jika kemiringan melintang perkerasan jalan tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan bagi keperluan drainase permukaan jalan. Maka itu dapat diidentifikasi dari rusaknya permukaan perkerasan jalan yang retak-retak.

Akibat adanya retakan tersebut permukaan jalan menjadi amblas akibat pengaruh air yang meresap ke dalam sehingga tanah dasar atau badan jalan tidak kuat mendukung beban lalu-lintas.

Kedua, jika selokan samping tidak lagi berfungsi dengan baik sesuai tujuannya yaitu yang seharusnya untuk menampung dan membuang air yang berasal dari permukaan jalan dan dari daerah pengaliran sekitarnya.

Maka itu dapat diidentifikasi dari adanya kerusakan pada selokan samping, misalnya longsoran dinding selokan yang disebabkan pelaksanaan yang kurang baik atau dasar selokan ditumbuhi rumput dan menyumbat saluran, pemilihan jenis material untuk selokan samping tidak sesuai dengan besarnya kecepatan rencana aliran air yang akan melewatinya sehingga terjadi gerusan pada dinding maupun dasar saluran, dimensi saluran samping terlalu kecil atau tidak sesuai dengan kriteria desain yang telah ditetapkan sehingga air meluap ke permukaan jalan.

Kesalahan penempatan dan desain gorong-gorong dapat diidentifikasi dari terjadinya genangan air atau banjir pada lingkungan di sekitar jalan termasuk badan jalan yang mengakibatkan kerusakan konstruksi jalan.

Terakhir, setelah kemiringan melintang, selokan samping dan gorong-gorong adalah drainase saluran penangkap (catch ditch) tidak berfungsi dengan baik.

Berita Terkait :
1
2 3 4 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
13:29
02:01
03:03
03:01
19:03
01:14
Viral