- Antara
Ramai Warga Pilih Malam Takbiran di Bundaran HI Jakarta
Jakarta, tvOnenews.com - Kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta Pusat ramai dikunjungi warga pada malam takbiran Idul Fitri 1445 Hijriah, Selasa (9/4) malam.
Kendaraan roda dua maupun empat lalu lalang melintasi kawasan Bundaran HI. Terdapat sejumlah anggota Kepolisian yang mengatur kelancaran arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Ada beberapa pengendara yang tidak mengenakan helm ditegur dan diberikan peringatan oleh personel Kepolisian.
"Lalu lintas di Bundaran HI cukup padat, tetapi terkendali dan kami melaksanakan teguran bagi pengendara roda dua yang tidak menggunakan helem," kata personel Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya AKP Dewita Telesiswati.
Dewita mengatakan, situasi di kawasan Bundaran HI pada malam takbiran ini cukup padat, meskipun tidak ada takbiran keliling di area tersebut.
Seorang warga asal Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Iman mengatakan, dirinya bersama keluarga menghabiskan malam takbiran di Bundaran HI untuk menikmati suasana Jakarta.
"Sama keluarga ingin melihat kawasan Bundaran HI pada malam takbiran seperti apa," katanya.
Hingga pukul 21.32 kawasan Bundaran HI yang berada di Jakarta Pusat itu masih terus ramai didatangi masyarakat. Mereka rerata mengabadikan momentum malam hari Raya Idul Fitri dengan berswafoto dan juga berfoto bersama sanak saudara.
Sebelumnya, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) telah menggelar Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1445 Hijriah (H) di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jakarta, Selasa (9/4/2024). Sebagaimana disepakati dalam hasil Sidang Isbat, Idulfitri 1445 H ditetapkan jatuh pada hari Rabu (10/4/2024).
"Berdasarkan hisab posisi hilal di seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria Mabims baru serta ketiadaan laporan melihat Hilal, tadi Sidang Isbat secara mufakat telah menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari Rabu 10 April 2024 Masehi," demikian disampaikan Menteri agama RI Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers usai pelaksanaan Sidang Isbat tersebut.
Diterangkan pula, dasar musyawarah pada sidang Isbat itu adalah hasil hisab dan rukyatul hilal.
"Berdasarkan hasil Hisab dan Rukyat yang telah dilaksanakan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI, serta telah dikonfirmasi sejumlah petugas Kementerian Agama di daerah, yang kita tempatkan tidak kurang di 123 titik di seluruh Indonesia," jelas Menteri Agama. (ant/dpi)