- Antara
Gibran Hadiri Salat Idul Fitri di Balai Kota Surakarta
Mengingat, moderasi praktek, tapi bukan cara agama. Karena agama, sudah moderat.
Berikut, strategi kebudayaan Indonesia yang heterogen. Watak moderasi tidak ada kekerasan baik verbal maupun non verbal.
Pada puasa ini, kata dia, juga cinta Tanah Air dan kebangsaan tinggi. Seperti, hal ilmu fikih dalam berbuka menyesuaikan di tempat berbuka. Demikian jadwal salat.
Setidaknya ceramah mengangkat moderasi beragama hingga terkait budaya lokal. Antara agama dan budaya, sejatinya saling menguatkan.
Sementara itu, Gibran usai Salat Idul Fitri mengatakan Salat Idul Fitri di Balai Kota Surakarta berjalan dengan lancar.
"Acara kami lanjutkan open house di Rumah Dinas Loji Gandrung Solo. Terima kasih untuk media dan selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin. Pokoknya sehat selalu nanti yang mudik semoga dilancarkan perjalanannya," kata Gibran.(ant/ree)