- ANTARA/Genta Tenri Mawangi/aa
Cuman Salah Paham, Bentrokan TNI AL Vs Brimob Dipicu Tak Terima Dapat Teguran, 5 Orang Terluka dan Pos Polisi Rusak
Sorong, tvOnenews.com - Bentrokan yang terjadi antara anggota TNI AL vs Brimob di Pelabuhan Sorong, Papua Barat sempat memanas dan menggeser yang menyebabkan tiga pos polisi dan Kantor Polsek KP3 Laut di Kota Sorong dirusak, Minggu (14/4/2024).
Berawal dari video yang beredar melihatkan kronologi lengkap yang dipicu dari seorang Personel Batalion B Pelopor Brimob yang tidak terima ditegur oleh anggota TNI AL yang merupakan seorang Pomal dari Marhanlan XIV/Sorong di Pelabuhan Sorong.
Hal ini membuat lima orang mengalami luka-luka, meskipun ada tiga pos polisi dan salah satu kantor Polsek yang harus dirusak dipicu dari dampak setelah bentrokan anggota TNI AL vs Brimob sebelumnya.
Salah satu prajurit TNI AL harus ada yang mengalami terluka parah di bagian kanan kepalanya lantaran sudah berdarah-darah dari video yang beredar.
Tetapi dari pihak Kepolisian juga ada yang mengalami serupa yang mengalami luka-luka dari video yang beredar lainnya.
Akhirnya Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana menginformasikan sudah menerima laporan terjadinya bentrokan TNI AL vs Brimob.
Situasi Prajurit TNI AL Vs Personel Batalion B Pelopor Brimob bentrok di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, Minggu (14/4/2024). (Istimewa)
Berawal dari pemukulan yang dilakukan seorang anggota Brimob karena tidak terima mendapatkan teguran dari seorang Prajurit TNI AL yang sedang bertugas saat ingin menaikkan keluarganya ketika Kapal Sinabung Sandar baru tiba di Pelabuhan Sorong.
"Anggota kita yang lagi Pam mudik berjaga di pelabuhan. Itu terjadi pemukulan oleh Brimob," kata Made kepada wartawan.
Namun, anggota Brimob tersebut kembali meminta izin kepada seorang Pomal ketika keluarganya sudah menaiki kapal. Tetapi lagi-lagi anggota TNI AL kembali memberikan tegurannya yang langsung terkena hantaman dari Brimob yang sedang tidak memakai baju Dinas itu.
Terlepas dari itu, seorang Pomal yang baru saja dihantam langsung melakukan pukulan balasan. Sontak saja anggota Brimob tersebut langsung memanggil teman-temannya.
Pada akhirnya perkelahian pecah sampai mengarah ke pintu masuk ruang tunggu Keberangkatan Kantor Pelindo IV Sorong, Papua Barat.
Untuk saat ini, Made akan masih mencari awal permasalahannya secara rinci lantaran masih fokus terhadap seorang prajurit TNI AL yang mengalami luka berat di bagian kepala, seperti yang terekam di dalam video yang beredar.
"Penyebab apa sementara kami dalami, dan yang utama selamatin dulu yang dipukul, karena kepala luka berat," ujar Kadispenal Laksamana Pertama TNI itu.
Sampai saat ini, dengan jumlah lima orang yang terluka akibat bentrokan sempat memanas antara anggota TNI AL dengan Brimob, sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.
Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun, penyebabnya dipicu hanya kesalahpahaman akibat seorang petugas Batalion B Brimob tidak terima dengan teguran dari anggota Pomal dari Marhanlan XIV/Sorong.
Kebetulan memang tempat tersebut menjadi objek vital di bagian Pelabuhan Sorong. Sehingga harus dijaga oleh seorang Pomal yang sudah menjadi tugasnya.
Saat ini masing-masing pimpinan dari kedua belah pihak sedang mengkoordinasikan anak buahnya agar melakukan mediasi.
"Tindakan yang dilakukan masing-masing pimpinan mengendalikan anak buahnya, dan melakukan mediasi," tutur Nugraha.
Selain itu, Polri dan TNI sedang melakukan patroli pada lokasi ujian atau peristiwa terjadi agar konflik tidak melebar guna menghindari aksi provokasi dari kedua kubu.
"Saat ini kami melaksanakan patroli bersama sebagai tindakan preventif agar tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut," pungkas Kapuspen TNI itu. (hap)