- ANTARA/saeediex/Shutterstock.com
Terkuak Pemicu Serangan Mengerikan Rudal Balistik dan Ratusan Drone Iran ke Israel, Kini Dunia Mencekam!
Jakarta, tvOnenews.com - Pakar hubungan internasional dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Virtuous Setyaka ikut buka suara soal serangan mengerikan rudal balistik dan ratusan drone Iran ke Israel.
Menurutnya, pemicu serangan Iran terhadap Israel berkaitan dengan kedaulatan negara.
"Ketika Iran melakukan balasan, sebagai negara yang berdaulat, hal itu wajar saja," kata Virtuous Setyaka di Padang, Senin (15/4/2024).
Serangan puluhan rudal balistik dan ratusan drone yang dilancarkan Iran merupakan respons langsung negara itu terhadap ulah Israel yang terlebih dahulu menyerang Kedutaan Besar Iran di Damaskus beberapa waktu lalu.
"Israel menyerang Kedutaan Besar Iran, dan itu bisa dianggap sebagai pelecehan atau penghinaan terhadap kedaulatan sebuah negara," jelasnya.
Akademikus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unand itu menambahkan ketegangan yang terjadi di Timur Tengah tidak lepas dari konflik yang terjadi di Palestina.
Oleh sebab itu, apabila konflik antara Hamas dan Zionis Israel tidak segera dihentikan, berpeluang menimbulkan eskalasi konflik yang jauh lebih besar.
"Jadi, kalau tidak segera dihentikan, eskalasinya akan meluas di tingkat kawasan Timur Tengah," ungkapnya.
Bahkan, lebih buruk lagi konflik tersebut bisa saja menyeret atau mengakibatkan negara-negara di luar Timur Tengah ikut terlibat langsung dalam peperangan.
Sementara, Kementerian Luar Negeri bersama Kedutaan Besar RI di Teheran dan perwakilan RI di Timur Tengah terus memantau kondisi warga negara Indonesia (WNI) di tengah konflik yang memanas antara Iran dan Israel.
Berdasarkan data KBRI Teheran, sebanyak 376 WNI berada di Iran, sebagian besar di antara mereka adalah pelajar/mahasiswa di Kota Qom.
Sebelumnya, serangan Iran terhadap Israel memicu reaksi dunia internasional. Sejumlah pemimpin negara angkat bicara mengenai aksi berbahaya yang dilakukan Iran tersebut.
Banyak yang mengutuk, tetapi ada juga yang seolah mengatakan bahwa serangan Iran tersebut adalah konsekuensi atas tindakan semena-mena Israel selama ini.
Sebagaimana diketahui, Iran meluncurkan ratusan rudal dan pesawat tanpa awak atau drone ke wilayah Ibu Kota Israel, Tel Aviv, pada Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat.
Terkait hal tersebut, banyak dari pemimpin negara-negara di dunia langsung memberikan reaksi. Negara-negara pro-Israel seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa tentu saja langsung memberikan peringatan keras dan seolah pasang badan.
Beberapa negara meminta semua pihak untuk menahan diri agar konflik tersebut tidak memicu potensi terjadinya perang yang lebih besar.
Berikut adalah pernyataan resmi dari dunia internasional terhadap ketegangan yang terjadi antara Iran dan Israel:
1. Uni Eropa
Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan / Wakil Presiden Komisi Eropa, Josep Borrell, langsung memberikan reaksi keras atas keputusan Iran untuk melancarkan serangan.
"Atas nama negara-negara anggota Uni Eropa, saya mengutuk keras serangan Iran terhadap Israel dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri," kata Josep dalam postingannya di X yang dikutip Senin (15/4/2024)
"Saya baru saja berbicara dengan Menlu Iran Abdollahian untuk menyampaikan pesan-pesan ini dan mendesak Iran untuk tidak meningkatkan ketegangan," lanjutnya.
2. Prancis
Menteri Luar Negeri Prancis, Stephane Sejourne, mengatakan bahwa negaranya mengutuk dengan keras serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel.
"Dengan memutuskan untuk mengambil tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Iran melewati ambang batas baru dalam tindakan destabilisasinya dan menjalankan risiko eskalasi militer," kata dikutip tvOnenews.com dari akun resminya.
"Prancis menegaskan kembali komitmennya terhadap keamanan Israel dan menjamin solidaritasnya," tegas Stephane Sejourne.
3. Jerman
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa negaranya akan melakukan sesuatu yang mungkin bisa mencegah eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah.
"Serangan ke wilayah Israel yang dilancarkan Iran malam ini tidak dapat dibenarkan dan sangat tidak bertanggung jawab. Iran berisiko menimbulkan eskalasi lebih lanjut di kawasan ini. Jerman mendukung Israel dan kami akan membahas situasi ini dengan sekutu-sekutu kami," Olaf Scholz.
4. Turki
Mengutip Al Jazeera, Turki tidak menginginkan eskalasi ketegangan lebih lanjut setelah serangan drone dan rudal Iran terhadap Israel. Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan kepada mitranya dari Iran dalam sebuah panggilan telepon pada hari Minggu, sumber-sumber diplomatik Turki mengatakan kepada Reuters.
Disebutkan bahwa Fidan telah melakukan panggilan telepon dengan Menlu Inggris David Cameron dan menegaskan bahwa kedua pejabat tersebut sepakat bahwa wilayah tersebut tidak boleh ikut campur dalam eskalasi lebih lanjut.
5. Ukraina
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengutuk serangan drone dan rudal Iran, dan menyerukan upaya-upaya untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dalam konflik Timur Tengah.
"Tindakan Iran mengancam seluruh kawasan dan dunia, seperti halnya tindakan Rusia mengancam konflik yang lebih besar, dan kolaborasi nyata antara kedua rezim dalam menyebarkan teror harus menghadapi tanggapan yang tegas dan bersatu dari dunia," tulisnya di X.
6. Inggris
Perdana Menteri Rishi Sunak menggambarkan tindakan Iran sebagai tindakan yang "sembrono".
"Iran sekali lagi menunjukkan bahwa mereka berniat untuk menabur kekacauan di halaman belakang rumahnya," katanya dalam sebuah pernyataan yang diposting di X.
"Inggris akan terus membela keamanan Israel dan keamanan semua mitra regional kami, termasuk Yordania dan Irak," tambahnya.
7. Amerika Serikat
Presiden Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih bahwa ia menegaskan kembali dukungan "keras" AS untuk keamanan Israel dalam sebuah panggilan telepon dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Saya baru saja bertemu dengan tim keamanan nasional saya untuk mendapatkan informasi terbaru tentang serangan Iran terhadap Israel. Komitmen kami terhadap keamanan Israel atas ancaman dari Iran dan proksi-proksi mereka sangat kuat," kata Joe Biden pada Minggu pagi.
8. Vatikan
Paus Fransiskus membuat seruan memperingatkan akan adanya potensi konflik regional.
"Saya membuat seruan mendesak untuk mengakhiri tindakan apa pun yang dapat memicu spiral kekerasan yang berisiko menyeret Timur Tengah ke dalam konflik yang lebih besar," kata Paus asal Argentina itu setelah doa Minggu di Lapangan Santo Petrus di Vatikan.
"Tidak seorang pun boleh mengancam keberadaan orang lain. Namun, semua negara harus berpihak pada perdamaian dan membantu warga Israel dan Palestina untuk hidup dalam dua negara, berdampingan dan aman," katanya.
9. Arab Saudi
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengeluarkan pernyataan yang menyatakan keprihatinannya atas eskalasi militer dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan menghindarkan wilayah dan rakyatnya dari bahaya perang.
Pernyataan tersebut juga mendesak Dewan Keamanan PBB "untuk memikul tanggung jawabnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional".
10. Qatar
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan keprihatinannya yang mendalam tentang perkembangan di Timur Tengah.
Pihak Kemlu Qatar melalui rilis resmi meminta semua pihak untuk menghentikan eskalasi, menebar ketenangan dan menahan diri secara maksimal".
Qatar juga mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan segera untuk meredakan ketegangan dan meredakan situasi di wilayah tersebut.
11. Rusia
Presiden Putin sampai saat ini belum angkat bicara mengenai serangan Iran ke Israel.
Namun, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan serangan Iran terhadap Israel dan meminta semua pihak untuk menahan diri.
"Kami menyatakan keprihatinan kami yang mendalam atas eskalasi berbahaya lainnya di wilayah ini. Kami menyerukan kepada semua pihak yang terlibat untuk menahan diri," "kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
12. China
Juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs webnya.
"China meminta pihak-pihak terkait untuk tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut," ujar juru bicara Kemlu China dalam pertanyaan mengenai serangan Iran.
China mengakui bahwa ketegangan ini adalah "limpahan dari konflik Gaza", dan meredam konflik tersebut adalah prioritas utama.
13. Malaysia
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyebut serangan Iran sebagai konsekuensi tindakan semena-mena Israel yang melanggar hukum internasional dengan mengebom konsulat Iran pada tanggal 1 April.
Ia mengatakan bahwa kekerasan antara dua rival regional ini tidak baik untuk ekonomi dan perdamaian dunia.
"Perang antara Iran dan Israel yang dimulai setelah pemerintah Zionis Israel menyerang kedutaan besar Iran, yang bertentangan dengan hukum internasional, adalah konsekuensi dari tindakan seseorang. Ketika Anda melanggar hukum, Anda mengundang reaksi," kata Anwar Ibrahim dikutip dari Malay Mail.(ant/lkf)