- tim tvOne M Supyan Limpong
Dosen di Bekasi Melaporkan Kasus Penipuan Milyaran Rupiah di Universitas Filipina
“Kemudian ada juga dari alumni angkatan pertama atau kedua, empat atau tiga orang. Selain seminar juga ada penyerahan ijazah yang alumni ini,” ucap Aloysius.
Karena latar belakangnya sebagai tenaga pendidikan, Aloysius kemudian mengecek kebenaran ijazah alumni angkat pertama dan kedua yang ijazahnya diberikan saat seminar tersebut.
“Karena saya juga kerja di kampus kan saya cek, ini sudah diakui belum ijazahnya, sudah disetarakan belum, ternyata sudah disetarakan,” ungkapnya.
Setelah merasa yakin, Aloysius memantapkan diri untuk mendaftar pada bulan Desember 2023. Saat itu dia masuk gelombang kelima karena gelombang keempat sudah mulai perkuliahan.
“Kemudian akhir Desember mulai kita dikejar-kejar untuk bayar, kalau sampai 31 Desember tidak bayar, 1 Januari sudah harga normal,” ujarnya.
“Karena harga normalnya itu yang dibilang Rp 60 juta, sementara kalau kita lihat di websitenya itu PSU itu sekitar Rp 86-90 juta. Sama dia diiming-imingi beasiswa, beasiswa parsial katanya, jadinya cuma bayar Rp 30 (juta),” lanjutnya.
Aloysius kemudian melakukan pembayaran sebesar Rp 30 juta secara bertahap. Pembayaran pertama dilakukan pada 14 Desember, lalu pembayaran kedua pada 18 Desember.