- Istimewa
Jelang Putusan MK, Sudirman Said Berharap Para Tokoh Duduk Bersama Selesaikan Persoalan Bangsa Usai Pilpres 2024
Jakarta, tvOnenews.com - Executive Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said berharap agar para tokoh bangsa bisa duduk bersama setelah seluruh proses Pilpres 2024 selesai.
Hal itu dilakukan untuk merumuskan dan menyelesaikan berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi bangsa ini.
"Dan begitu selesai sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), sebaiknya para tokoh bangsa bertemu. Kenapa? Karena persoalan negara ini menurut saya cukup berat," tutur Sudirman Said dalam acara Syawalan Kalisoga dan Pagelaran Wayang Kulit Lakon Semar Boyong di Padepokan Kalisoga, Brebes, Jumat (19/4/2024).
Tidak hanya dari sisi politik, menurutnya, kondisi perekonomian baik domestik maupun global juga sedang menghadapi banyak tantangan.
"Jadi, begitu selesai seluruh proses Pilpres 2024 termasuk sidang di MK, sebaiknya semua tokoh bangsa duduk bersama untuk menata kembali bangsa ini," ujarnya.
Institut Harkat Negeri (IHN) berkolaborasi dengan Padepokan Kalisoga menggelar Syawalan Kalisoga dengan pagelaran Wayang Kulit Lakon "Semar Boyong" oleh Dalang Ki Tarto Wiji Warsito di Padepokan Kalisoga, Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (18/4/2024) malam.
Pagelaran wayang kulit ini menjadi rangkaian acara halal bihalal atau syawalan. Sebagai orang yang dibesarkan di Brebes, Jawa Tengah, Sudirman kental dengan budaya Jawa, salah satunya seni wayang.
Dia menambahkan, setelah keluar Putusan MK, Presiden terpilih harus kembali menata bangsa ini, bukan hanya sisi pemerintahan, tetapi penataan kenegaraan secara keseluruhan.
"Artinya bagaimana menghidupkan demokrasi yang substantif, bagaimana instrumen-instrumen kontrol bisa difungsikan kembali, parlemen berfungsi kembali, KPK berfungsi kembali. Itu kan menata negara, bukan pemerintahan semata-mata," tutur Sudirman yang juga menjadi Executive Co-Captain Timnas AMIN.
Selain itu, dia menilai para tokoh bangsa seperti Jusuf Kalla, Megawati, dan lainnya pasti memiliki kebijaksanaan dan kedalaman dalam berpikir serta memiliki berbagai pertimbangan yang bertujuan untuk menjadikan bangsa ini lebih baik.
Dari sisi pengawasan, Sudirman berharap agar tidak semua partai politik masuk ke dalam koalisi pemerintah karena masih diperlukan oposisi sebagai penyeimbang.
"Saya kira kita semua mesti punya harapan bahwa sebaiknya tidak seluruh partai masuk ke dalam gerbong pemerintahan. Karena siapa yang nanti jadi penyeimbang? Itu kan bagian dari menata negara, dan itu harus keluar dari [pernyataan] presiden terpilih nanti: 'Bahwa sebaiknya diantara kita partai-partai politik, saya tolong dijaga di luar supaya saya bisa menjalankan pemerintahan dengan benar'. Nah itu yang kita harapkan," tuturnya.
Sudirman menegaskan bahwa kompetisi Pilpres hanya setiap lima tahun sekali.
Setelah itu kembali bersama-sama untuk menata kembali bangsa ini baik warga sebagai masyarakat biasa maupun mereka yang bertugas di pemerintahan.
"Persahabatan pribadi, hubungan pribadi antartokoh tetap bisa tersambung," katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang dalam Pilpres 2024.
Selanjutnya, jika MK menolak gugatan paslon 01 dan 03, maka Prabowo Subianto ditetapkan sebagai presiden periode 2024-2029.
"Wajar saja kalau para calon presiden yang tidak menang menyambut dengan selamat, supaya tradisi demokrasi kita lebih sehat. Usaha sudah dilakukan kan, yang punya massa menekan dengan massa, yang punya intelektual, intelektualnya bekerja, yang punya opini dengan opini. Secara proses formal dan legal telah ditempuh. Akan tetapi, harus ada titik di mana ini semua harus selesai. Dan ketika selesai ya duduk bersama untuk rembukan," pungkasnya.(*)