- Antara
Terungkap! Fakta Baru Kebakaran Mampang, Polisi: Ruko Tak Ada Pintu Darurat
Jakarta, tvOnenews.com - Polres Metro Jakarta Selatan menyatakan rumah toko (ruko) di Mampang yang kebakaran dan menyebabkan tujuh penghuninya tewas pada Kamis malam (18/4), tidak mempunyai pintu darurat.
"Kami tidak menemukan pintu keluar darurat. Artinya pintu keluar dan masuk itu hanya bersumber dari depan," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi di Jakarta, mengutip Antara pada Selasa (23/4/2024).
Menurut dia, dari hasil pemeriksaan di lapangan bahwa bangunan yang terbakar memiliki lima lantai, dan untuk akses keluar masuk hanya ada pada pintu utama yang berada di bagian depan.
Yossi mengatakan dengan akses keluar hanya ada satu, maka untuk menyelamatkan diri dari musibah kebakaran yang terjadi pada Kamis (18/4) malam menjadi sulit, apalagi titik kebakaran awal berada di lantai bawah dan api langsung besar.
Karena itu, kata Yossi, para penghuni tidak sempat menyelamatkan diri dan ketika ditemukan mayat ketujuh orang korban berada di satu lokasi.
"Apalagi ruko ini dari keterangan, merupakan tempat kerja dan juga tempat tinggal," lanjutnya.
Sementara itu, Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero mengatakan bahwa atas kejadian tersebut pihaknya melakukan monitor di beberapa gedung yang ada di daerahnya dan mengimbau agar menyediakan pintu darurat.
"Ini pembelajaran bagi kita, agar menyediakan pintu darurat di setiap gedung atau tempat tinggal. Kami mengimbau agar hal ini diperhatikan," ungkapnya.
Sebelumnya, Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri membawa sejumlah sampel dari lokasi ruko pembuat bingkai di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan yang terbakar beberapa waktu lalu sehingga menewaskan tujuh orang penghuninya.
"Ada beberapa sampel atau barang bukti yang diambil oleh Tim Puslabfor Mabes Polri," ujar Kompol Yossi.
Menurut dia, tim penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan saat ini sedang menyelidiki penyebab pasti kebakaran ruko pembuat bingkai di Mampang Prapatan dengan meminta bantuan dari Puslabfor Polri.
Yossi mengatakan setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) tim membawa sejumlah sampel dari dalam ruko di antaranya arang sisa kebakaran, gerinda dan juga sisa cairan dari lokasi kejadian.
"Gerinda juga ditemukan di lokasi 'basement' (ruang bawah tanah), yang berdasarkan keterangan saksi pada saat kejadian memang sempat ada aktivitas pemotongan atau penggergajian kayu," pungkasnya. (ant/ree)