- Tangkapan Layar Video - Instagram @fakta.jakarta
Motif Preman Menyerang Pedagang Bubur di Jatinegara Jakarta Timur, Padahal Sudah Dikasih Gratis
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus penganiayaan terhadap tukang bubur bernama Udin oleh preman bercelurit di Kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Jumat (26/4) sore tidak ada unsur Suku, Ras, Agama dan Antargolongan (SARA).
Hal itu dikatakan Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/4).
"Meluruskan berita hoaks yang tersebar bahwa kasus tersebut tidak ada kaitannya dengan unsur SARA," kata Nicolas.
Nicolas menjelaskan, kasus ini berawal saat korban sedang berjualan bubur. Selanjutnya pelaku bersama seorang temannya mendatangi dagangan korban.
Pelaku lalu memesan bubur seharga Rp 5 ribu. Korban menyiapkan buburnya dan menyerahkan ke pelaku. Selanjutnya korban menagih uang bayaran bubur, tetapi tidak ditanggapi oleh pelaku alias tidak mau membayar.
"Akhirnya korban menyampaikan kepada pelaku bahwa kalau mau minta bubur bilang saja, karena akan korban berikan secara cuma-cuma," katanya.
Nicolas menambahkan, pelaku tersinggung kemudian pulang mengambil celurit. Pelaku datang sendirian menghampiri korban dan langsung mengebaskan celurit ke gerobak korban sebanyak lima kali sehingga gerobak korban mengalami kerusakan.
"Selain itu, pelaku juga menendang gerobak korban sehingga gerobak korban terbalik," katanya.
Nicolas menyimpulkan bahwa peristiwa tersebut adalah murni kasus pidana.
Sebelumnya, viral seorang pedang bubur diserang premang bercelurit di Jalan Tanjung Lengkong, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (24/4).
Dalam video yang beredar viral di media sosial, tampak seorang pria menenteng dua buah celurit. Lalu terlihat ada foto sebuah gerobak bubur yang sudah terbalik hancur.
Tampak pula dalam video, korban yang sedang terbaring lemas di rumahnya.
Kombes Nicolas ary Lilipaly mengatakan, korban bernama Udin merupakan pedagang bubur kacang hijau. Korban juga merupakan imam masjid setempat.
Polisi pun saat ini tengah memburu pelaku penyerangan tersebut.
"Pelaku kita kejar dari dua hari yang lalu, namun tidak ketemu sampai sekarang. Kita sudah melakukan upaya penangkapan," kata Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly ketika dikonfirmasi, Jumat (26/4). (ant/dpi)