- tvOnenews/Mumu Mujahidin
Isi Lengkap Pengakuan Korban Pelecehan Seksual Oknum HR Bejat Viral di LinkedIn, Diminta Foto Pakai Bra sampai Diancam Begini
Jakarta, tvOnenews.com - Begini isi lengkap pengakuan korban pelecehan seksual oknum HR yang viral di LinkedIn, mulai dimintai foto hanya pakai bra sampai diancam.
Tak pernah menyangka dalam hidup DF (25) dirinya bakal menjadi salah satu korban pelecehan seksual di LinkedIn. Niat hati ingin mendapat pekerjaan baru, justru dilecehkan oleh oknum HR yang hanya mementingkan nafsu bejatnya.
Berawal dari ditawari pekerjaan di perusahaan besar, yakni anak perusahaan Pertamina, Elnusa. DF kemudian memulai percakapan dengan pelaku pelecehan seksual yang mengaku HR bernama Robi Chandra di LinkedIn.
(DF salah satu korban pelecehan seksual Robi Chandra di LinkedIn)
Masih teringat jelas di ingatan DF, ia dikontak pelaku pelecehan seksual itu pada 1 April 2024 di LinkedIn.
Setelah bertukar pesan di LinkedIn mengenai tawaran pekerjaan, si oknum HR pelaku pelecehan seksual ini kemudian meminta agar percakapan keduanya berlanjut di WhatsApp.
Pada saat itulah, dimulai kelakuan bejat Robi Chandra kepada DF, mulai dari menanyakan hal tidak pantas, meminta foto vulgar, hingga memberi ancaman mengerikan.
Tim tvOnenews.com, Inas widyanuratikah dan Mumu Mujahidin berkesempatan untuk melakukan wawancara secara langsung terhadap DF. Berikut isi lengkap kisahnya.
DF menjelaskan, saat pindah di WhatsApp, pelaku langsung menanyainya sesuatu yang cukup aneh ditanyakan HR kepada kandidat pencari kerja.
"Dia nanya, dari tiga kriteria ini menurut Mbak, Mbak yang mana? Seksi, pintar, dan cantik?" kata DF menceritakan ulang pesan dari pelaku.
Si pelaku kemudian mengatakan bahwa DF adalah sosok wanita yang cantik. Padahal, ia tidak mengirimkan foto apapun. Selain itu, foto di LinkedIn-nya bergaya profesional.
"Saya di situ langsung stop tuh awalnya. Terus dia menawarkan salary yang sangat tinggi, 10-15 juta," kata DF.
Ia pun kemudian semakin bingung karena penawaran gaji yang sangat tinggi. Sebab, ia sebenarnya tidak memiliki pengalaman di bidang yang ditawarkan yakni menjadi sekretaris.
(Tangkapan layar beberapa isi pesan pelecehan seksual)
Sampai akhirnya, pelaku menanyakan ukuran payudara DF dan menanyakan keasliannya. Hal ini pun sontak menyinggung DF dan ia langsung meminta agar proses rekrutmen dihentikan.
"Aku bilang, Pak Maaf ya ini pembahasannya sudah sensitif banget. Aku nggak bisa lanjut," tegas DF pada saat itu.
Tak menyerah dan makin parah, pelaku justru meminta foto DF dengan hanya menggunakan bra. Alasannya agar untuk pembanding dengan kandidat yang lain.
Meski sudah ditolak, namun Robi Chandra tetap memaksa DF dan menerornya di LinkedIn ataupun WhatsApp sampai memberi ancaman.
Jika DF memutuskan mundur dari proses rekrutmen, maka pelaku akan menyebarkan namanya ke seluruh HR agar di-blacklist dari semua pekerjaan.
Akhirnya, DF mengancam akan melaporkan pelaku kepada kakaknya. Hal ini yang mendorong si pelaku meminta maaf dan berjanji tak akan mengganggu lagi.
Ternyata Muncul Korban Baru di LinkedIn
Awalnya, DF tidak berniat memviralkan pesan dari pelaku. Namun, ternyata ia menemukan ada kejadian mirip yang ia alami.
Dugaan tersebut benar. Pada tanggal 22 April 2024, ada seorang perempuan lain berinsial A di LinkedIn yang mengungkapkan kejadian pelecehan mirip dialami DF.
Setelah dikonfirmasi, ternyata pelaku yang melecehkan keduanya adalah orang yang sama.
Setelah itu, DF kemudian memutuskan untuk memviralkan pesan yang ia dapatkan dari pelaku. Pada saat itu, korban-korban lain mulai bermunculan dan diketahui pelaku sudah beraksi sejak 2022.
Dari situ, diketahui bahwa pelaku sebenarnya bukan seorang HR, melainkan pihak yang memang membuka jasa review CV.
Namun, pelaku membawa nama anak perusahaan Pertamina, Elnusa. Tentunya, nama perusahaan yang dibawa itu menjadi jelek akibat ulah pelaku.
Para korban mengaku saat ini belum merencanakan membawa pelaku ke pihak berwajib. DF mengungkapkan, saat ini sedang banyak berkonsultasi dengan pengacara mengenai langkah hukum.
Meski demikian, satu hal yang benar-benar dibutuhkan para korban, kata DF adalah permintaan maaf dari pelaku, Robi Chandra.
Klarifikasi Elnusa
Pihak Elnusa sudah memberikan klarifikasi mengenai kasus pelecehan seksual di LinkedIn ini.
Manager of Corporate Communications Elnusa, Jayanty Octavia Maulina menegaskan Robi Chandra bukanlah orang yang bertugas dalam proses rekrutmen.
"Yang bersangkutan saat ini telah dibebastugaskan dan menjalani proses investigasi untuk pemberian sanksi lebih lanjut sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku," kata Jayanty.
Bahkan, kata Jayanty, dirinya tidak mengetahui perihal rekrutmen yang dilakukan oleh pelaku pelecehan seksual itu.
Pelaku Minta Maaf Tapi Kemudian Dihapus
(Pelaku pelecehan seksual di LinkedIn Robi Chandra minta maaf)
Setelah viral, korban mengatakan pelaku menghilang sejak 22 April 2024. Namun, akhirnya ia muncul pada 29 April 2024 lalu.
Pelaku, bernama Robi Chandra di dalam unggahan akun Instagram miliknya @chandra_aa22, mengakui semua perbuatan yang dilakukan termasuk chat mesum di LinkedIn.
"Saya bernama Robi Chandra ingin mengakui semua perbuatan yang telah saya lakukan. Saya sangat menyesal dan memohon maaf dan ampun, taubat kepada Allah SWT atas perbuatan tidak terpuji saya ini," kata Robi.
Meski demikian, menurut pantauan yang dilakukan tvOnenews.com, pelaku sudah menghapus permintaan maaf tersebut. Hingga kini, belum ada klarifikasi kembali terkait hal itu. (iwh)