Gejala DBD pada penyintas Covid-19 berbeda.
Sumber :
  • ANTARA/Pexels

Wajib Tahu! Ternyata Gejala DBD pada Penyintas Covid-19 Berbeda, Begini Penjelasan Kemenkes

Jumat, 3 Mei 2024 - 14:21 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ternyata gejala DBD pada penyintas Covid-19 berbeda dari yang belum pernah terpapar. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) beri penjelasan begini.

Kemenkes menjelaskan gejala DBD pada tubuh penyintas Covid-19 terdapat perbedaan karena pengaruh reaksi imunologi.

"Memang ada beberapa laporan yang menunjukkan ada perubahan gejala DBD setelah pandemi Covid-19. Hal ini memang terkait perubahan reaksi imunologi yang terjadi pada tubuh seseorang yang pernah terinfeksi Covid-19," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Imran Pambudi dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (3/5/2024).  

Menurut Imran Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi Covid-19, salah satunya datang dari Kota Bandung, Jawa Barat.

Dinas kesehatan setempat mendeteksi tanda-tanda DBD yang tidak biasa dikenali pada pasien, seperti tidak ada gejala bintik merah dan mimisan.

Padahal gejala berupa bintik merah dan mimisan selama ini menjadi pertanda serius di kalangan penderita DBD.  

Imran menyebut bintik merah dan mimisan usai digigit nyamuk Aedes aegypti sebagai gejala klasik yang tidak selalu muncul pada penderita DBD di era endemi sekarang.  

Pada kasus demam berdarah, bintik merah biasanya timbul pada hari ketiga dan berlangsung selama dua hingga tiga hari berikutnya. Bintik akan berkurang pada hari keempat dan kelima, lalu hilang pada hari keenam.

"Gejala tanda merah di kulit dan mimisan adalah gejala klasik yang timbul saat trombosit kurang dari 100.000 per mikrolter," katanya.

Gejala terbaru lainnya yang juga menandai DBD, kata Imran, adalah demam yang tak kunjung mereda, dari sebelumnya berkisar empat hingga 10 hari setelah gigitan nyamuk.

Dikatakan Imran alat diagnostik DBD di Indonesia saat ini relatif lebih maju dalam mendeteksi secara akurat DBD, salah satunya menggunakan rapid antigen (NS1).

"Sehingga kita tidak menunggu gejala-gejala klasik itu muncul yang kadang malah membuat keterlambatan penanganan. Bila ada demam tinggi disertai nyeri-nyeri badan agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk dicek menggunakan NS1," katanya. (ant/iwh)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:30
02:02
03:14
01:41
00:54
09:38
Viral