- Kolase tvOnenews
SYL Korupsi untuk Bayar Biduan Dangdut Hingga Sunatan, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin Kalay Diminta
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus korupsi yang dilakukan oleh mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) masih menjadi sorotan. Apalagi ia diduga menggunakan dana korupsi untuk membayar biduan dangdut hingga keperluan pribadi lainnya.
Tak hanya itu saja, uang Kementan tidak hanya dinikmati oleh mantan Gubernur Sulawesi Selatan tersebut, namun juga istri, anak, termasuk cucunya.
Bahkan, SYL ernyata menggunakan uang Kementan untuk membiayai sunatan cucu dari putranya, Kemal Redindo.
Hal tersebut terungkap saat hakim anggota Ida Mustikawati menelusuri anggaran Kementan untuk kepentingan SYL yang dikeluarkan Biro Umum.
Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Abdul Hafidh, yang dihadirkan sebagai saksi mengaku uang di kementeriannya digunakan untuk biaya sunatan cucu SYL.
"Sunatan siapa?" tanya Ida.
"Anaknya (Kemal Redindo), Yang Mulia," ujar Hafidh.
Ida sempat bertanya kepada Hafidh perihal usia cuu SYL yang sunatannya dibiayai menggunakan dana Kementan.
Di samping itu, Pejabat Fungsional Barang Jasa Rumah Tangga Kementan, Arief Sopia, juga buka-bukaan perihal ulah SYL selama menjabat sebagai Mentan.
Ia menyampaikan, eselon I Kementan mengumpulkan uang guna pembelian mobil Toyota Innova untuk anak SYL, Indira Chunda Thita Syahrul.
Mobil tersebut dibeli pada Maret 2022 dengan harga sekitar Rp500 juta dan dikirim ke rumah pribadi anak SYL di wilayah Limo, Jakarta Selatan.
"Itu dicicil apa dibayar lunas?" tanya hakim anggota Fahzal Hendri.
"Lunas, Pak" kata Arief.
Arief menambahkan, tidak semua eselon I di Kementan mengeluarkan uang untuk pembelian mobil SYL.
Hanya Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementan yang tidak pernah "dibobolkan" alias tidak diminta mengumpulkan uang.
Yunus juga menyampaikan, uang Kementan dipakai SYL dan istrinya untuk pembelian kacamata.
Hal tersebut dikatakan Yunus ketika Rianto yang bertindak sebagai ketua majelis hakim mendalami pengeluaran Kementan untuk kepentingan pribadi SYL.
Namun, Yunus tidak mengetahui secara pasti jenis kacamata yang dibeli SYL apakah untuk keperluan membaca atau fesyen. Ia hanya mengatakan, uang untuk membeli kacamata diminta oleh Panji Harjanto selaku ajudan SYL.
"Untuk siapa? (kacamatanya)," tanya Rianto.
"Pak Menteri pernah, untuk ibu (istri SYL) juga pernah," kata Yunus.
Yunus menegaskan, sebenarnya Kementan tidak menyiapkan dana untuk pembelian kacamata bagi SYL dan istrinya.
Uang tersebut kemudian disiapkan oleh Biro Umum, meski Yunus tidak mengungkap berapa anggaran yang dipakai untuk membeli kacamata untuk SYL dan istrinya.
Arief mengatakan, SYL juga menggunakan uang Kementan untuk membayar biduan dalam pengeluaran hiburan atau entertainment.
Ia membeberkan bahwa uang yang dikeluarkan untuk kepentingan tersebut mencapai Rp 50-100 juta.
"Saksi menyebut di sini ada beberapa pengeluaran untuk entertain. Makanya ini saya tanyakan, karena saksi menyebutnya beberapa kali. Sekitar Rp 50 juta sampai Rp100 juta sekali mentransfer untuk entertain. Ini maksudnya entertain bagaimana?" tanya jaksa penuntut umum.
"Kadang kan ketika ada acara terus panggil penyanyi (biduan). Ada biduan, lah. Nah, itulah yang kita harus bayarkan gitu, Pak," jawab Arief.
"Membayar penyanyi-penyanyi (biduan) itu yang didatangkan?" tanya jaksa lagi.
"Iya betul," beber Arief.
Ia menjelaskan, salah satu biduan yang menerima uang dari SYL adalah jebolan Rising Star Indonesia Dangdut, Nayunda Nabila Nizrinah.
Menganggapi hal tetsebut, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku sedih akan hal tersebut
"Saya gak tahu betul-betul itu. Dan itu saya sedih aja kalau ada hal-hal seperti itu," ujar Surya Paloh kepada wartawan.
Ia mengaku tak menyangka apa yang dilakukan oleh SYL.
"Untuk apa ? Sedang kita sedang sibuk mengampanyekan politik tanpa mahar. Ini kan juga bukan hanya sekadar retorika ya, jadi memang tidak ada kesempurnaan saja, apalagi kicik-kicik begitu," ungkapnya.
Meskipun demikian, Paloh mengaku seandainya saat itu SYL meminta dirinya membantu pun akan ia lakukan.
"Saya sendiri masih mampu untuk bayar-bayar begitu kalau memang diminta, sayang saja, kalau ada. Tapi kan ini kita tidak menjunjung tinggi, selalu saya katakan asas praduga tak bersalah," katanya.
Surya Paloh pun mengatakan bahwa apa yang terjadi saat ini kepada SYL agar dapat menjadikan pelajaran untuk eks Mentan itu.
"Saya nggak tahu apa di balik itu dan sebagainya, mudah-mudahan ini jadi pembelajaran yang bagus," tutupnya.(ree)